digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Benedikta Imelda
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Benedikta Imelda
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Benedikta Imelda
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 3 Benedikta Imelda
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 4 Benedikta Imelda
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 5 Benedikta Imelda
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Benedikta Imelda
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sifat plastik yang tahan lama menjadikannya pengotor lingkungan yang ampuh. Alih-alih mengalami degradasi, plastik terurai menjadi partikel ukuran kecil. Hingga saat ini, studi pada pencemaran plastik di ekosistem air tawar belum sebanyak di ekosistem laut. Kepiting air tawar Parathelphusa convexa dikaji dalam penelitian ini agar menjadi bukti masuknya plastik ke lingkungan sawah. Untuk mengetahui tingkat keberadaan plastik dalam P. convexa yang ada di Kabupaten Bandung, sampel ditangkap-tangan dari lingkungan persawahan di Baleendah, Lamajang, Soreang, dan Pakutandang. Dari pengamatan mikroskop pada visera dan insang yang diikuti ANOVA searah dan uji lanjutan Tukey HSD, ditemukan bahwa Lamajang memiliki rataan jumlah mikroplastik paling tinggi (76.12), diikuti Soreang (53.45), Baleendah (38.10), dan Pakutandang (32.62). Inlet air dari pemukiman, yang membawa air kotor, dapat berkontribusi kepada banyaknya jumlah partikel plastik yang ditemukan di Lamajang. Jumlah partikel ditemukan cukup tinggi pada berat badan 5-10 gram; kemungkinan ini adalah rentang berat kepiting muda yang aktivitas makannya tinggi. Analisis regresi memperlihatkan bahwa hubungan berat badan dan asupan plastik tidak persis linear. Akan tetapi indeks korelasi Pearson senilai -0.105 menunjukkan kedua variabel berkorelasi negatif. Mikroplastik ditemukan terbagi cukup rata antara visera dan insang. T-test sampel independen mengindikasikan perbedaan jenis kelamin dan bagian tubuh tidak berpengaruh signifikan pada jumlah partikel. Penyimpanan selama semalam pada sampel dari Lamajang dan Pakutandang tampak tidak berhasil mengeliminasi mikroplastik dari dalam tubuh kepiting. Sisa-sisa organisme yang toleran terhadap polusi juga ditemukan dalam jaringan kepiting, mendukung pengukuran kualitas air yang mengkategorikan air di Soreang, Lamajang, Baleendah, dan Pakutandang tercemar ringan. Dibanding spesies-spesies kepiting lain, tingkat konsumsi mikroplastik pada P. convexa dapat dikatakan tinggi.