digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produksi kompos dari limbah sayuran dapat membantu mengurangi jumlah sampah organik dan meningkatkan fertilitas tanah. Pada penelitian ini dilakukan optimasi pembentukan kompos dari limbah sayuran menggunakan jamur Marasmius sp. dan mikroorganisme indigen sampah sayuran yang berhasil terisolasi. Dilakukan penentuan aktivitas enzim selulase, amilase, lakase, penentuan kadar bahan humik dan pengaruh penambahan kompos limbah sayuran terhadap pertumbuhan selada (Lactuca sativa). Penelitian dilakukan dengan menumbuhkan Marasmius sp. pada substrat jagung 50%, sampah sayuran 25%, beras merah 20%, NPK 4%, dan glukosa 1%, dengan variasi kelembaban 50%, 75%, dan 90%. Selama pertumbuhan pada hari ke-0, 3, 5 dan 7, dilakukan analisis aktivitas enzim amilase dan selulase dengan metode asam dinitrosalisilat (DNS), aktivitas enzim lakase dilakukan menggunakan metode 2,2’-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulhoric acid) (ABTS), ekstraksi bahan humik dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH 0.1 N, dan penanaman benih selada pada media tanam dengan variasi, tanah + kompos, tanah + NPK, dan tanah saja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui masa inkubasi terbaik yang menghasilkan bahan humik tertingi yaitu pada hari ke-5 dengan kelembaban 75% dengan kadar asam humat 135 mg/gram sampel dan asam fulvat 83 mg/gram sampel. Ekstrak kasar enzim amilase memiliki aktivitas tertinggi pada hari ke-3 pada sampel dengan kelembaban 90% yaitu sebesar 79 U/ml, untuk enzim lakase memiliki aktivitas tertinggi pada hari ke 7 pada sampel dengan kelembaban 90% yaitu 5.5 U/ml dan enzim selulase memiliki aktivitas tertinggi pada hari ke 7 pada sampel dengan kelembaban 90% dan 75% yaitu 74,17 U/ml. Panjang daun dan akar selada yang didapatkan yaitu, 3.4 dan 5.4 cm (tanah+kompos), 2.38 dan 2.88 cm (tanah+NPK), dan 2.1 dan 2.24 cm (tanah). Berdasarkan hasil yang didapatkan, waktu inkubasi terbaik untuk pembentukan kompos menggunakan Marasmius sp. yaitu selama 5 hari dengan kelembapan 75% dan pertumbuhan selada terbaik teramati pada selada yang ditanam pada tanah + kompos.