digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Turunan biphenylurea dapat digunakan sebagai inhibitor tirosin-kinase (TKI). Tirosin-kinase adalah enzim yang memiliki peran aktivasi kaskade tranduksi sinyal berbagai protein. TKI menghambat fosforilasi protein teraktivasi. Aktivasi Vascular Endothelial Growth Factor Receptor-2 (VEGFR-2) merupakan langkah penting untuk jalur transduksi sinyal yang memulai tumor angiogenesis. Turunan biphenylurea terdiri dari kombinasi dua obat yaitu Sorafenib dan Pazopanib. Kedua obat ini telah digunakan dalam pengobatan karsinoma sel ginjal lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan deskriptor yang terlibat dalam penentuan aktivitas turunan biphenylurea terhadap reseptor VEGFR-2, sehingga pemodelan senyawa yang lebik baik berdasarkan metode Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA). Pemodelan dan optimisasi struktur molekul dilakukan dengan menggunakan software Gauss View 5.0.8 dan Gaussian 09W. Perhitungan nilai deskriptor dan statistik regresi multilinear masing-masing dilakukan dengan menggunakan MOE 2009.10 dan SPSS Statistics 21.0. Persamaan HKSA dengan nilai q2 tertinggi diperoleh melalui uji validasi menggunakan metode Leave One Out (LOO). Pemodelan senyawa baru dibuat menggunakan Skema Topliss dan Craig Plot sebagai panduan berdasarkan persamaan HKSA. Senyawa baru yang dimodel perlu didocking pada enzim tirosin-kinase menggunakan AutoDock 4.2 untuk menentukan interaksi antara ligan dan reseptor. Persamaan HKSA yang diperoleh adalah Log IC50 = 2.111 – (8.847 x 10-6) AM1_Eele + 0.015 (±0.006) HF – 32.732 (±5.612) glob + 0.0511 (±0.227) log P – 10.164 (±2.286) mr + 0.274 (±0.60) vol. Hasil menunjukkan bahwa hanya 5 senyawa baru dengan nilai IC50 lebih rendah dari senyawa induk berdasarkan persamaan HKSA. Ada tiga senyawa baru yang memiliki hasil lebih baik dari energi ikat bebas. Senyawa baru terbaik adalah senyawa 1e yang dapat digunakan untuk studi yang lebih lanjut.