Mesin pendingin termoakustik adalah jenis mesin yang memanfaatkan fenomena
akustik untuk menciptakan efek pendinginan, yang timbul dari interaksi termodinamika
antara partikel gas yang berosilasi dengan dinding padatan, sehingga menghasilkan gradien
temperatur. Pendingin termoakustik memiliki kelebihan dibandingkan mesin pendingin
kompresi uap, yaitu dapat bekerja tanpa listrik. Walaupun demikian, hampir seluruh
mahasiswa ITB belum pernah mendengar tentang pendinginan termoakustik. Oleh
karena itu, untuk memperkenalkan teknologi tersebut kepada mereka, sebuat alat peraga
pendinginan termoakustik gelombang tegak dirancang, dibuat, diuji, dan dianalisis.
Alat peraga pendinginan termoakustik yang telah dibuat memiliki sistem elektronik,
stack, dan tabung resonator. Sistem elektronik terdiri dari user interface, mikrokontroler,
pengukur temperatur, sumber audio. amplifier, dan speaker. Fluida kerja yang dipakai
adalah udara karena mudah diperoleh dan nilai ODP (Ozone Depletion Potential) dan GWPnya
(Global Warming Potential) nol. Alat peraga yang dibuat mudah digunakan karena
hanya memiliki empat buah tombol untuk memberikan perintah ke mikrokontroler. Alat
peraga juga mudah diamati karena tabung resonator dibuat dari tabung kaca Pyrex sehingga
pengguna dapat melihat bagian dalam tabung resonator, serta nilai temperatur kedua ujung
stack dapat dilihat dengan mudah pada layar LCD.
Pengujian dilakukan untuk mencari frekuensi operasi dan posisi stack yang dapat
menghasilkan temperatur paling rendah dengan perbedaan temperatur antar ujung stack
yang paling besar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat peraga memberikan kinerja
maksimum ketika stack ditempatkan pada posisi 60 mm dari ujung tertutup dan frekuensi
operasi 150 Hz. Temperatur sisi dingin dan sisi panas yang dihasilkan oleh kombinasi posisi
dan frekuensi tersebut masing-masing adalah 23,2C dan 43,7C.