digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu tujuan pengolahan data batimetri adalah untuk memperoleh informasi profil permukaan dasar laut. Profil permukaan dasar laut ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan navigasi, aktivitas lepas pantai, riset, dan penambangan mineral bawah laut. Dalam kaitannya untuk keperluan penambangan mineral bawah laut, pembuatan model permukaan dasar laut yang akurat merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena diperlukan untuk perhitungan volume pengerukan sedimen yang diperoleh dari selisih nilai elevasi antara dua model permukaan dasar laut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar selisih nilai volume pengerukan sedimen yang diolah menggunakan dua metode interpolasi yang berbeda. Pengolahan data batimetri untuk pembuatan model permukaan dasar laut dalam penelitian ini menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW) dan Kriging. Metode ini kemudian diterapkan pada dua epok data batimetri single beam echosounder November 2017 dan Maret 2018. Berdasarkan hasil yang diperoleh, volume pengerukan sedimen yang diolah menggunakan IDW adalah 62.299,3 m3. Sedangkan, volume pengerukan sedimen yang diolah menggunakan Kriging adalah 72.215,7 m3. Adanya selisih jumlah volume pengerukan ini disebabkan oleh perbedaan densitas titik sampel antara dua data yang digunakan dan mekanisme metode interpolasi yang berbeda antara IDW dan Kriging. Dengan menghitung dan membandingkan jumlah volume pengerukan, dapat diestimasi biaya pengerukan yang dibutuhkan pada proses pengerukan sedimen dan selisih biaya yang dihasilkan akibat perbedaan metode interpolasi yang digunakan dalam pengolahan data.