digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_DR_PP_SUTRISNO_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kegunaan kayu dari hutan rakyat sebagai bahan pembuatan laminated veneer lumber (LVL) berkualitas tinggi dengan menghasilkan filler alternatif dari kulit kayu Surian, Jabon dan Gmelina. Metode ball milling konvensional digunakan untuk sintesis nanopartikel dengan perlakuan nitrogen cair pada kisaran suhu -210 sampai dengan -196 oC terhadap serbuk kulit kayu dan karakterisasinya dilakukan dengan analisis scanning electron microscopy (SEM), energy dispersive X-ray spectroscopy (EDS), transmission electron microscopy (TEM), fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), X-ray diffraction (XRD), differential scanning calorimetry (DSC) dan thermogravimetric analysis (TGA). Nanopartikel yang dihasilkan dari saringan T90 digunakan sebagai aditiv perekat phenol formaldehida (PF) dengan kadar 2,5% dari berat perekat PF untuk pembuatan LVL dari kayu Surian, Jabon dan Gmelina pada suhu kempa 105 oC. Kualitas LVL dievaluasi melalui pengujian keteguhan rekat, penetrasi perekat, emisi formaldehida dan ketahanan alami LVL terhadap rayap tanah dan rayap kayu kering. Hasil pengukuran menunjukkan kayu Jabon memiliki pembuluh lebih besar dan lebih panjang dibandingkan kayu Surian dan Gmelina. Jumlah pembuluh per mm2 pada kayu Jabon relatif sama dengan kayu Surian, tetapi lebih banyak dibandingkan kayu Gmelina. Kadar zat ekstraktif dan abu dari kulit kayu lebih tinggi dibandingkan pada kayu dari jenis yang sama. Kayu dan kulit kayu Gmelina memiliki kadar zat ekstraktif dan abu lebih tinggi dibandingkan kayu Jabon dan Surian. Kadar fenol dari kulit kayu Surian lebih tinggi (0,21%) dibandingkan kayu Jabon (0,09%) dan Gmelina (0,08%). Sudut kontak kayu Jabon (13,4o) lebih rendah dibandingkan kayu Surian (49,1o) dan Gmelina (59,1o) yang mengindikasikan bahwa permukaan kayu Jabon lebih mudah dibasahi oleh cairan atau perekat dibandingkan kayu Surian dan Gmelina. Penambahan nanofiller kulit kayu Gmelina atau Surian dapat mempercepat proses pematangan dan meningkatkan stabilitas termal perekat PF. LVL kayu Surian memiliki kualitas perekatan terbaik, diikuti LVL kayu Gmelina dan Jabon. iii Kekuatan rekat LVL dengan filler 60-80 mesh kulit kayu Surian, Jabon dan Gmelina serta nanofiller kulit kayu Surian tidak berbeda nyata dan nilainya lebih tinggi dibandingkan LVL lainnya. Dibandingkan dengan filler tepung terigu, penambahan perekat PF dengan nanofiller kulit kayu Surian mampu memperbaiki kualitas perekatan LVL kayu Jabon yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai keteguhan geser horizontal flat dan edge berturut-turut 42% dan 57%, meningkatkan penetrasi perekat sebesar 72% dan menurunkan emisi formaldehida LVL kayu Gmelina sebesar 83%. Nilai ketahanan alami tertinggi terhadap rayap tanah dan rayap kayu kering diperoleh dari LVL dengan filler 60-80 mesh kulit kayu Surian. Setelah penambahan filler 60-80 mesh kulit kayu Surian, kelas ketahanan LVL kayu Jabon terhadap rayap tanah dan rayap kayu kering meningkat satu tingkat berturut-turut dari kelas IV ke III dan III ke II.