digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Internet memainkan peranan yang penting dalam masyarakat dewasa ini. Sebanyak 143,26 juta jiwa penduduk Indonesia menggunakan internet dalam beraktivitas sehari-hari (APJII, 2018). Angka tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya sejak tahun 2007. Fenomena ini mendorong pertumbuhan di banyak sektor, salah satunya pada sektor teknologi finansial (fintech). Salah satu inovasi yang berkembang pada kategori tersebut adalah crowdfunding Seiring dengan perkembangan zaman, crowdfunding melalui internet juga merambah ke bidang sosial. Salah satunya melalui situs Kitabisa.com. Pengguna Kitabisa.com sampai tahun 2018 telah mencapai 1.484.242 jiwa. Jumlah tersebut baru mencapai kurang lebih 1% dari total pengguna internet di Indonesia atau mencapai 2% bagi penguna internet berusia 19-34 tahun yang juga merupakan segmen usia terbesar yang menggunakan situs Kitabisa.com. Pencapaian ini perlu ditingkatkan mengingat Kitabisa.com memiliki visi untuk memecahkan masalah sosial melalui platform crowdfunding. Peluang penerapan crowdfunding berbasis sosial di Indonesia juga masih cukup tinggi untuk membantu program pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia mengingat karakteristik masyarakat yang cenderung memiliki keterlibatan tinggi dalam masalah sosial. Untuk meningkatkan pencapaian tersebut, diperlukan suatu studi yang mempelajari ketertarikan masyarakat terhadap suatu teknologi dengan cara mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan teknologi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menganalisis perilaku pengguna platform crowdfunding dengan menggunakan model penerimaan teknologi yang melibatkan beberapa variabel laten seperti perceived ease of use, perceived usefulness, dan trust. Selain melalui TAM, identifikasi faktor-faktor tersebut juga dapat dilakukan dengan pendekatan budaya. Kerangka kerja Hofstede (2001) mendukung pernyataan tersebut dengan menjelaskan bahwa perbedaan budaya nasional akan mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk itu, penelitian ini juga memasukkan variabel-variabel dimensi budaya yaitu power distance, individualism, masculinity, uncertainty avoidance, long-term orientation, dan indulgence sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna situs web Kitabisa.com untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) – Partial Least Square (PLS). Dari hasil analisis diketahui intensi penggunaan situs tersebut memiliki hubungan positif yang signifikan dengan variabel kepercayaan sebagai prediktor langsung. Sementara itu, variabel-variabel dimensi budaya Hofstede tidak terbukti dapat memoderasi variabel laten pada model TAM sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa variabel kepercayaan penting untuk meningkatkan intensi penggunaan situs web Kitabisa.com.