digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23416035_-_Rudy_P__Utomo1.pdf
PUBLIC Dewi Supryati

Lintas perakitan di Final Assembly Line (FAL) saat ini menggunakan konsep fixed layout dengan 4 tahap (pos). Setiap tahap terdapat beberapa operasi yang harus dikerjakan. Pada setiap operasi dibutuhkan skill tertentu dalam mengerjakannya, sehingga diperlukan operator dengan klasifikasi tertentu pula. Dalam pemenuhan pesanan pesawat pesawat tipe-Y, FAL hampir selalu mengalami keterlambatan delivery kepada customer internal PT.X berikutnya, yaitu Delivery Center (DC). Laporan Key Performance Indicator (KPI) di departemen FAL untuk pemenuhan Cycle Time, nilai rata-rata mencapai 690%. Nilai ini sangat jauh dari objektif KPI yang sudah ditetapkan perusahaan, yaitu ? 100%. Padahal lantai produksi FAL untuk pesawat tipe-Y saat ini ditargetkan harus mampu memenuhi permintaan sebanyak 4 unit pesawat per tahun, sehingga diperlukan usaha untuk mencapai cycle time menjadi 3 bulan. Suatu model lintas perakitan perlu dirancang agar mampu mengatur penugasan operator yang sekaligus dapat menyeimbangkan beban kerja untuk memenuhi cycle time yang ditargetkan. Model yang diusulkan merupakan model analitik Mixed Integer Linear Programming (MILP). Model ini memiliki fungsi tujuan minimasi makespan, dengan input berupa data permintaan dan waktu yang tersedia, data operasi, data operator dan precedence diagram. Sedangkan output berupa penempatan operasi pada stasiun kerja, penugasan operator pada operasi, saat mulai setiap operasi, dan saat mulai operasi terakhir. Dalam upaya mencapai target produksi 4 unit pesawat/tahun, solusi dari proses komputasi model usulan menghasilkan suatu lintas perakitan dengan 4 stasiun kerja. Model usulan mampu menurunkan makespan dari 16 bulan menjadi 8,7 bulan, dengan cycle time 293 jam atau kurang dari 3 bulan. Solusi model usulan juga mampu mengurangi jumlah kebutuhan operator, yaitu dari 83 operator menjadi 77 operator. Hasil komputasi juga menunjukkan bahwa model usulan ini mampu menghasilkan lintas perakitan yang lebih baik dibanding dengan kondisi existing, hal ini ditunjukkan adanya indikasi naiknya efisiensi lintasan dari 62,67% menjadi 96,5% dan menurunnya nilai smoothness index dari 733,48 menjadi 28,51.