digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_DS_PP_KARTONO_SANI_1-ABSTRAK.pdf
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

COVER Kartono Sani
PUBLIC Taupik Abidin







Visi Energi Nasional dirancang untuk mengelola keseimbangan yang berkesinambungan dari pasokan dan permintaan melalui pemilahan tantangan energi dalam memperoleh sumber daya berkualitas dengan biaya terjangkau dan memperhatikan lingkungan. Di Indonesia, melalui Peraturan Presiden No.5/2006 dan No.79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemerintah berturut-turut memperkenalkan Bauran Energi Nasional 2025 dan 2050, bertujuan untuk memperbaiki portofolio dengan cara menekan pembakaran bahan bakar fosil sambil secara bertahap meningkatkan penggunaan sumber daya terbarukan. Baru-baru ini, melalui Peraturan Presiden No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional atau dikenal dengan RUEN, pemerintah memaparkan secara rinci visi energi tersebut dengan semua proyeksi pasokan dan permintaan hingga 2050. Pada kenyataannya, Statistik menunjukkan terus menurunnya produksi minyak disertai impor yang meningkat, eksploitasi batubara tak ramah lingkungan yang tidak terkendali, dan pertumbuhan energi baru dan terbarukan (NRE) yang mandeg. Negara ini sedang menghadapi tantangan luar biasa sebelum dapat mengembangkan visi energi yang mantab. Dengan pemikiran diatas, penelitian ini memperkenalkan pendekatan baru dalam menguji Visi Bauran Energi Nasional tersebut, membahas model kualitatif lingkaran energi saat ini dibandingkan dengan yang diusulkan untuk masa depan, dan menampilkan hasil simulasi dan tantangannya. Ia dirancang untuk membuktikan bahwa pemodelan tersebut - setelah diuji dengan analisis statistik atas kinerja masa lalu - secara sederhana dapat meniru ranah dinamis tersebut di masa lalu sebelum dijalankan ke masa depan dan dibandingkan dengan model linear non-simulasi RUEN yang ada untuk menguji kepatutan model alternatif yang ditawarkan dapat secara signifikan membantu pengembangan kebijakan energi kearah visi tersebut. Tinjauan pustaka menetapkan Dinamika Sistem sebagai pemodelan yang lebih disukai. Model kwalitatif menemukan adanya “lingkaran setan energi” didalam manajemen energi negara ini. Data empiris menunjukkan tren bauran pasokan yang mewakili perilaku bermasalah di masa lalu beserta tantangan-tantangan dalam melaksanakan visi tersebut. Model kuantitatif awal cukup berhasil dalam menirukan tren historis, hal mana mengesahkan struktur model. Pengaturan, peningkatkan, dan simulasi ulang model tersebut ke masa depan menunjukkan pola bauran energi yang lebih realistis dibandingkan dengan yang ada dan iv dengan demikian dapat menawarkan solusi yang lebih andal. Ditunjukkan bahwa proyeksi RUEN untuk energi fosil kebanyakan terlalu optimis, sementara sebaliknya untuk energi terbarukan. Model simulasi menawarkan Bauran Energi 2025 alternatif tersusun atas 14,4% NRE, 17,3% Minyak, 26,3% Gas dan 42% Batubara. Berdasarkan model tersebut, tingkat NRE 23% mungkin baru tercapai pada 2037, sedangkan Bauran Energi 2050 alternatif hanya terdiri dari 94,2% NRE dan 5,8% Gas tanpa Minyak dan Batubara sebelum berkembang secara eksponensial menjadi sepenuhnya energi terbarukan sesudahnya. Penggunaan Dinamika Sistem di Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya dan hasilnya patut diperhatikan dalam mendukung perumusan alternatif yang layak dari Visi Bauran Energi Nasional.