digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

13414060_-_Musa_Kazhim.pdf
PUBLIC Dewi Supryati

Indonesia, sebagai negara maritim, berupaya meningkatkan konektivitas antardaerah untuk membangun ekonomi kerakyatan. Sistem tol laut dibuat sebagai fondasi peningkatan konektivitas tersebut. Salah satu aspek yang memiliki peran terbesar penentu biaya dalam sistem tol laut adalah rute pelayaran. Setiawan (2017) melakukan penelitian untuk mengembangkan model penentuan rute pelayaran dalam sistem tol laut Indonesia. Namun model yang dikembangkan tersebut menggunakan perhitungan manual sehingga membutuhkan waktu proses yang lama, rentan terhadap human error, dan kurang fleksibel. Berdasarkan hal tersebut, dirancang sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang mendukung pengambilan keputusan penentuan rute pelayaran tersebut. Perancangan SPK dimulai dengan melakukan kajian sistem, membuat bagan alir pengambilan keputusan, lalu melakukan identifikasi kebutuhan. Selanjutnya dilakukan perancangan dari komponen-komponen SPK mulai dari subsistem manajemen model, subsistem manajemen data, hingga subsistem antarmuka. Model yang menjadi acuan perancangan SPK adalah model Setiawan (2017). Ketiga komponen tersebut dirancang menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dengan dukungan Visual Basic for Application, serta perangkat lunak LINGO untuk subsistem manajemen model. Setelah perancangan SPK selesai dilakukan, dilakukan verifikasi dan validasi serta penentuan kebutuhan perangkat untuk SPK. Selanjutnya SPK diuji coba dengan menggunakan data nyata sistem tol laut Indonesia yang didapatkan dari penelitian Setiawan (2017). Hasil uji coba menunjukkan bahwa SPK telah berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhannya. Terakhir, dilakukan analisis terhadap kinerja SPK serta implikasi manajerialnya. Dari hasil analisis tersebut, SPK memberikan manfaat berupa proses yang lebih efektif dan efisien. Analisis implikasi manajerial menunjukkan bahwa penerapan SPK tidak membutuhkan usaha yang terlalu besar sehingga mudah untuk diterapkan.