digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TS_PP_Imam_Mukhofa_1-Abstrak.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman

Tingkat persaingan perusahaan di dunia penerbangan semakin ketat dengan diperkenalkannya era perdagangan bebas, seperti AFTA (Kawasan Perdagangan Bebas Asia), APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik), NAFTA (Wilayah Perdagangan Bebas Amerika Utara) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.) Beberapa industri besar seperti Airbus, Boeing, Embraer, Viking, Textron, AW, Beechcraft (Twin Other) lainnya telah merambah pasar Asia, khususnya Indonesia. Beberapa perusahaan besar telah berkolaborasi baik di bawah penghubung dan kolaborasi. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah pasar internasional yang sangat menjanjikan di dunia penerbangan dengan sejumlah bandara mencapai 299 dalam lima tahun ke depan baik sipil & militer baik internasional dan perintis yang mana akan membutuhkan sejumlah besar pesawat. Masalah yang dihadapi PT DI adalah (keterlambatan dalam penyerahan sesuai kontrak, dukungan purna jual yang masih belum maksimal, penanganan komplain customer kurang cepat dan kurang memadai, ketergantungan pada pihak asing untuk konfigurasi mission system (MPA/ASW & Special mission). Tujuan dari penelitian ini untuk memenuhi penjualan sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan oleh kementerian BUMN, dan menjaga kestabilan penjualan dalam rangka mempertahankan brand image. Dalam mengusulkan strategy yang tepat, peneliti menggunakan analisis internal dan eksternal yang kemudian menghasilkan SWOT. Untuk mengatasi masalah ini analisis SWOT digunakan untuk diformulasikan menjadi beberapa strategi marketing yang tepat. Hasil dari penelitian PTDI mengembangkan strategi untuk mengamankan prospek jangka pendek, yaitu mendapatkan kontrak pada 2018, diantaranya: melengkapi klaim garansi yang masih dalam jumlah besar, Keterbukaan dalam kesiapan untuk menjual pesawat berdasarkan jumlah dan waktu pengiriman, Mengisi semua item yang tertunda dan klaim Garansi, Dukungan oleh perusahaan lokal untuk sistem misi Peralatan dan membangun supply chain manajemen produksi