digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gudang merupakan bagian dari sistem logistik yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang seperti raw material, part, goods-in-process dan finished goods. Pergudangan memiliki organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional khususnya kegiatan administrasi. Terdapat beberapa aktivitas pokok pergudangan yang terdiri dari aktivitas penerimaan, penyimpanan, pengeluaran barang dan pelaporan. Aktivitas pergudangan ini tentunya saling berhubungan baik dalam organisasi internal maupun stakeholder. Sebagai perusahaan logistik dan pergudangan PT. Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan saat ini mengalami permasalahan mengenai sistem administrasi yang belum efektif dan efisien. Permasalahan ini dapat dibuktikan dengan rendahnya hasil dari penilaian pelanggan terhadap sistem pelaporan di PT. Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan yang hanya mencapai 79 % serta tidak memenuhi target dari perusahaan yaitu 95 %. Adapun faktor penyebab dari tidak efektif dan efisiennya sistem administrasi gudang meliputi proses administrasi yang berbelit belit dam proses birokrasi administrasi yang panjang sehingga berdampak pada lamanya aktivitas penerimaan dan pengeluaran di dalam gudang PT. Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan. Terdapat beberapa upaya dalam penelitian sebelumnya terkait dalam memperbaiki sistem administrasi gudang yang masih bersifat parsial. Pada penelitian ini sistem administrasi dilakukan perbaikan secara menyuluruh dari administrasi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pelaporan stock barang di gudang. Tahapan perbaikan proses administrasi gudang dilakukan dengan menggunakan metode Value stream mapping (VSM) oleh Tran (2015). Berdasarkan tahapan Value stream mapping (VSM), analisis waste yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aspek-aspek metode streamlining Harrington (1991) dan melakukan perbaikan proses administrasi gudang dengang teknik esia Andersen (2007) serta dengan melakukan proses benchmarking pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Usulan dari perbaikan sistem administrasi gudang mampu mengurangi aktivitas verifikasi yang tidak bernilai tambah, menyederhanakan proses pencatatan formulir administrasi gudang dan mengurangi proses yang panjang dan berbelit belit. Adapun total waktu yang digunakan sebelum dilakukan perbaikan proses administrasi mencapai 154,15 menit, sedangkan waktu pada usalan proses administrasi yang baru mencapai 135,42 menit. Dengan demikian usulan perbaikan proses administrasi gudang lebih cepat dibandingkan dengan proses administrasi sebelumnya.