digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Plasmodium merupakan salah satu genus dari filum Sporozoa dalam kingdom Protista. Pengenalan mengenai Plasmodium ini telah dipelajari oleh siswa di sekolah menengah atas kelas X peminatan IPA yang di dalamnya dibahas mengenai siklus hidup dan sifatnya sebagai parasit penyebab penyakit malaria. Malaria merupakan salah satu isu penting dalam masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, terutama Indonesia bagian timur seperti Jayapura yang merupakan daerah endemik untuk penyakit malaria. Diagnosis secara cepat dan akurat merupakan dasar bagi penanggulangan malaria. Alat yang saat ini sedang dikembangkan untuk mendeteksi infeksi malaria secara cepat adalah Rapid Diagnostic Test (RDT) yang berbasis imunokromatografi. Salah satu antigen marker yang digunakan untuk diagnosis adalah lactate dehydrogenase (LDH) karena dihasilkan dalam jumlah banyak baik di tahap seksual maupun aseksual pada jalur glikolitik pada parasit. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan proses diagnosis malaria dengan RDT melalui animasi kepada siswa SMA. Animasi ini dapat digunakan sebagai pengembangan media pembelajaran materi Protista. Video animasi tentang malaria telah berhasil dibuat dan dapat dilihat pada tautan https://youtu.be/mr4CIBGHM-M. Pengujian dilakukan terhadap dua kelompok siswa yang berasal dari SMA di kota Bandung. Kedua kelompok diberikan soal yang sama namun kelompok yang satu diberikan penjelasan berupa video animasi sedangkan kelompok lain diberikan penjelasan berupa teks. Hasil dari kedua kelompok uji dibandingkan. Hasil evaluasi menunjukan video animasi dapat meningkatkan pencapaian nilai rata-rata, lebih informatif, lebih merarik dan lebih mudah dipahami daripada informasi berupa teks. Selain itu pada penelitian ini dilakukan kloning dan pengurutan nukleotida gen Plasmodium falciparum lactate dehydrogenase (PfLDH) dari isolat darah pasien penderita malaria yang terinfeksi tunggal Plasmodium falciparum (Jayapura). Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan konstruksi plasmid rekombinan pGEM-T-PfLDH. Gen PfLDH diamplifikasi menggunakan metode PCR dan diligasi ke vektor kloning pGEM-T- PfLDH yang dihasilkan kemudian ditransformasi pada E. coli TOP10F’ dengan metode kejut panas. Konfirmasi pGEM-T-PfLDH dilakukan dengan PCR koloni dan analisis restriksi. Pengurutan nukleotida plasmid rekombinan pGEM-T-PfLDH menunjukkan tingkat kemiripan sebesar 100% terhadap PF3D7_1324900.