2019_TS_PPTAUFIK_MUHAMMAD_FAKIH_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Taufik Muhammad Fakih
PUBLIC yana mulyana
Kanker payudara merupakan penyakit dengan tingkat kematian tertinggi kedua
pada wanita. Dengan demikian, upaya penemuan terapi kanker telah menjadi
prioritas utama saat ini di samping pembedahan dan radioterapi. Di antara beberapa
target protein yang diekspresikan secara berlebihan pada sel kanker, reseptor inti
REV-ERB?menarik untuk dipelajari. Sifat kompleks-logam dari ligannya, yaitu
Fe-protoporphyrin IX (Heme), memungkinkan untuk dijadikan pilihan dalam
beberapa modalitas terapi sebagai fotonuklease, fotosensitiser, dan fluoresence
imaging. Penggantian besi (Fe) dengan kobalt (Co) sebagai atom logam pusat
porfirin telah mengubah aksinya dari agonis menjadi antagonis REV-ERB?.
Mekanisme yang tepat di balik fenomena ini masih belum dapat dijelaskan,
meskipun telah tersedia struktur kristal REV-ERB?yang membentuk kompleks
dengan Heme dan CoPP. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki pengaruh perbedaan atom logam pusat pada kedua porfirin terhadap
mekanisme agonis dan antagonis menggunakan simulasi dinamika molekular
(MD). Sebelum dilakukan simulasi MD, pose awal Heme dan CoPP terhadap
reseptor REV-ERB?dalam bentuk agonis dan antagonis diprediksi berdasarkan
simulasi penambatan molekular menggunakan perangkat lunak AutoDock 4.2.
Selanjutnya dilakukan simulasi MD terhadap keempat sistem kompleks selama 200
ns untuk mengamati dinamika struktur kedua ligan dalam REV-ERB?
menggunakan perangkat lunak Gromacs 2016.3. Untuk memastikan kemampuan
dalam mengikat nuclear receptor co-repressor (NCoR) maka dilakukan simulasi
penambatan molekular berbasis protein-peptida menggunakan perangkat lunak
PatchDock. Energi bebas ikatan dari kedua senyawa dihitung dengan menggunakan
metode MM/PBSA. Berdasarkan hasil penambatan molekular, Heme memiliki
afinitas terbaik terhadap Antagonis-REV-ERB?dan Agonis-REV-ERB?, yaitu
dengan nilai masing-masing sebesar ?65,91 kJ/mol dan ?71,10 kJ/mol. Hasil
simulasi dinamika molekular menunjukkan CoPP mengubah konformasi situs
pengikatan ligan dari REV-ERB?, sehingga mengganggu area pengikatan untuk
NCoR. Heme memiliki nilai energi bebas ikatan yang baik terhadap reseptor agonis
(?262,38 kJ/mol), sedangkan CoPP memiliki nilai energi bebas ikatan yang baik
terhadap reseptor antagonis (?240,79 kJ/mol) selama simulasi dinamika molekular.
Kemudian, hasil simulasi penambatan molekular berbasis protein-peptida antara
kompleks Heme dan Agonis-REV-ERB?terhadap NCoR memiliki afinitas yang
paling baik, dengan nilai ACE dan energi bebas ikatan masing-masing sebesar
?74,60 kJ/mol dan ?13,33 kJ/mol. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan atom
logam pusat porfirin dapat mengubah perilaku dalam interaksinya. Dengan
demikian, diperlukan kehatian-hatian dalam modifikasi struktur porfirin, terutama
untuk tujuan diagnosis dan terapi kanker sehingga terhindar dari efek yang tidak
diinginkan.