digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MOEKTI ARIEBOWO ABSTRAK
Terbatas agus slamet
» ITB

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang-Bandung merupakan instalasi pengolahan limbah cair untuk Kota Bandung. Sumber-sumber organik yang berasal dari limbah rumah tangga ini, merupakan sumber nutrisi yang mendukung pertumbuhan mikroalga. Mikroalga di kolam IPAL diketahui didominasi oleh spesies Spirulina sp, yang memiliki kadar protein tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi kelimpahan mikroalga dari kolam IPAL Bojongsoang sebagai sumber daya bahan pakan buatan; formulasi pakan buatan dari pemanfaatan mikroalga IPAL Bojongsoang untuk sistem budidaya pendederan ikan mas (Cyprinus carpio L.); dan potensi nilai ekonomi pemanfaatan mikroalga untuk wilayah Bojongsoang. Penelitian dilakukan dengan empat tahap, yaitu analisis komposisi mikroalga dalam kolam IPAL, analisis nutrisi mikroalga dan penyusunan formulasi pakan buatan, uji coba pakan pada ikan skala laboratorium, dan studi sosial ekonomi di masyarakat. Analisis di laboratorium dilakukan terhadap sampel mikroalga, kandungan proksimat nutrisi, serta kandungan fisika kimia perairan untuk parameter NO2, NO3, PO4, dan logam berat Timbal (Pb). Formulasi pakan diujikan pada ikan mas (Cyprinus carpio L.) dengan padat tebar 10 ekor/akuarium, 3 jenis perlakuan pakan (Formula A, Fomula B dan Pakan Komersil) dengan 3 kali ulangan. Analisis statistik one way ANOVA dengan uji lanjutan Tukey-HSD dilakukan untuk mengetahui pengaruh ii pakan terhadap pertambahan biomassa total ikan. Dari hasil pengamatan, komposisi mikroalga yang ada di kolam IPAL didominasi oleh Spirulina sp (670.913 ind/L) dan Mycrocystis sp (358.457 ind/L) dan Oscillatoria sp (313.871 ind/L). Berat kering mikroalga yang diperoleh adalah 9,8 g/m2 dengan kandungan protein 61,50%, lemak 7,71% dan serat 11,83%. Kandungan protein dalam formulasi pakan A adalah 34,44%, pakan B 34, 06% dan pakan komersil 28-30%. Pertambahan berat ikan selama 6 hari pemeliharaan menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) antara ke tiga sistem dengan berat ikan total ratarata pakan formula A 33,93±0,93 g, formula B 33,94±1,11 g dan pakan komersil 33,44±1,14 g. Pengamatan terhadap faktor kimia perairan dalam akuarium juga menunjukkan kondisi yang tidak berbeda nyata (p>0,05) antar parameter nitrat, nitrit dan fosfat yang diukur. Dari 15 responden pelaku usaha budidaya yang diwawancara, diperoleh data 53,3% bersedia untuk mencoba pakan baru dan 47,7% tidak bersedia, dengan alasan tradisi dan kebiasaan yang berlaku dalam budidaya di kawasan Bojongsoang. Dari hasil kajian, harga produksi per kilogram pakan A adalah Rp 3.500, pakan B Rp. 4.506 dan harga pakan komersil adalah Rp 6.000 dengan potensi pengurangan biaya produksi pakan setiap bulan/hektar adalah sebesar Rp 466.000 sampai Rp 577.250. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa mikroalga yang ada dalam kolam maturasi pengolahan IPAL Bojongsoang merupakan sumber bahan baku alternatif pakan ikan buatan berprotein tinggi, yang dapat membantu pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas di wilayah Bojongsoang.