MOEKTI ARIEBOWO ABSTRAK
Terbatas agus slamet
» ITB
Terbatas agus slamet
» ITB
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang-Bandung merupakan instalasi
pengolahan limbah cair untuk Kota Bandung. Sumber-sumber organik yang
berasal dari limbah rumah tangga ini, merupakan sumber nutrisi yang mendukung
pertumbuhan mikroalga. Mikroalga di kolam IPAL diketahui didominasi oleh
spesies Spirulina sp, yang memiliki kadar protein tinggi. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui potensi kelimpahan mikroalga dari kolam IPAL
Bojongsoang sebagai sumber daya bahan pakan buatan; formulasi pakan buatan
dari pemanfaatan mikroalga IPAL Bojongsoang untuk sistem budidaya
pendederan ikan mas (Cyprinus carpio L.); dan potensi nilai ekonomi
pemanfaatan mikroalga untuk wilayah Bojongsoang. Penelitian dilakukan dengan
empat tahap, yaitu analisis komposisi mikroalga dalam kolam IPAL, analisis
nutrisi mikroalga dan penyusunan formulasi pakan buatan, uji coba pakan pada
ikan skala laboratorium, dan studi sosial ekonomi di masyarakat. Analisis di
laboratorium dilakukan terhadap sampel mikroalga, kandungan proksimat nutrisi,
serta kandungan fisika kimia perairan untuk parameter NO2, NO3, PO4, dan logam
berat Timbal (Pb). Formulasi pakan diujikan pada ikan mas (Cyprinus carpio L.)
dengan padat tebar 10 ekor/akuarium, 3 jenis perlakuan pakan (Formula A,
Fomula B dan Pakan Komersil) dengan 3 kali ulangan. Analisis statistik one way
ANOVA dengan uji lanjutan Tukey-HSD dilakukan untuk mengetahui pengaruh
ii
pakan terhadap pertambahan biomassa total ikan. Dari hasil pengamatan,
komposisi mikroalga yang ada di kolam IPAL didominasi oleh Spirulina sp
(670.913 ind/L) dan Mycrocystis sp (358.457 ind/L) dan Oscillatoria sp (313.871
ind/L). Berat kering mikroalga yang diperoleh adalah 9,8 g/m2 dengan kandungan
protein 61,50%, lemak 7,71% dan serat 11,83%. Kandungan protein dalam
formulasi pakan A adalah 34,44%, pakan B 34, 06% dan pakan komersil 28-30%.
Pertambahan berat ikan selama 6 hari pemeliharaan menunjukkan tidak ada
perbedaan yang nyata (p>0,05) antara ke tiga sistem dengan berat ikan total ratarata
pakan formula A 33,93±0,93 g, formula B 33,94±1,11 g dan pakan komersil
33,44±1,14 g. Pengamatan terhadap faktor kimia perairan dalam akuarium juga
menunjukkan kondisi yang tidak berbeda nyata (p>0,05) antar parameter nitrat,
nitrit dan fosfat yang diukur. Dari 15 responden pelaku usaha budidaya yang
diwawancara, diperoleh data 53,3% bersedia untuk mencoba pakan baru dan
47,7% tidak bersedia, dengan alasan tradisi dan kebiasaan yang berlaku dalam
budidaya di kawasan Bojongsoang. Dari hasil kajian, harga produksi per kilogram
pakan A adalah Rp 3.500, pakan B Rp. 4.506 dan harga pakan komersil adalah Rp
6.000 dengan potensi pengurangan biaya produksi pakan setiap bulan/hektar
adalah sebesar Rp 466.000 sampai Rp 577.250. Dari hasil penelitian ini dapat
diperoleh kesimpulan bahwa mikroalga yang ada dalam kolam maturasi
pengolahan IPAL Bojongsoang merupakan sumber bahan baku alternatif pakan
ikan buatan berprotein tinggi, yang dapat membantu pengembangan usaha
budidaya pendederan ikan mas di wilayah Bojongsoang.