2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOMO_1-BAB_6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2015_TS_PP_FREDERIKUS_DIAN_INDRASTOM_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Pengukuran radioaktivitas lingkungan yang dilakukan oleh PTKMR-BATAN
pada tahun 2007 di daerah Sulawesi Barat menunjukkan adanya nilai laju dosis
radioaktivitas yang cukup tinggi (100-2.800 nSv/jam). Laju dosis yang tinggi
umumnya disebabkan oleh karena konsentrasi kalium (K), uranium (U) dan
thorium (Th) dalam jumlah tinggi di alam. Laju dosis tinggi ini ditemukan di
batuan volkanik Adang. Morfologi gunungapi umumnya memiliki lereng curam
dan elevasi yang tinggi. Kondisi tersebut menyulitkan di dalam pengambilan data
permukaan. Aplikasi penginderaan jauh bersama dengan pengukuran
radioaktivitas batuan/tanah secara regional merupakan perangkat pembantu untuk
mengetahui kontrol mineralisasi U dan Th. Metode penelitian yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah studi meja, analisis citra penginderaan jauh,
pengukuran radioaktivitas batuan/tanah, dan kemudian memadukan data tersebut
untuk mendapatkan sebaran U dan Th di daerah penelitian. Penginderaan jauh
menggunakan citra Landsat-8 dengan resolusi spasial 15 m, 30 m dan 100 m yang
direkam pada tanggal 23 Juli 2013. Geologi daerah Mamuju dan sekitarnya
disusun oleh kelompok batuan gunungapi dan kelompok batuan sedimen.
Kelompok batuan gunungapi terbagi menjadi kompleks gunungapi Talaya dan
kompleks gunungapi Adang. Volkanostratigrafi kompleks gunungapi Talaya
terdiri dari Khuluk Talaya, Gumuk Mambi, Gumuk Malunda, dan Gumuk
Kalukku. Volkanostratigrafi kompleks gunungapi Mamuju terdiri dari Khuluk
Mamuju, Gumuk Botteng, Gumuk Ahu, Gumuk Tapalang, Gumuk Adang,
Gumuk Ampalas, Gumuk Sumare, dan Gumuk Labuhan Ranau. Sementara itu,
kelompok batuan sedimen terdiri dari satuan batupasir Sumare, satuan
batugamping Mamuju, satuan batugamping Tapalang, satuan batugamping
Karampuang, dan aluvium. Pengukuran radioativitas batuan/tanah menggunakan
spektrometer gamma tipe sintilasi model RS-125. Spektrometer tersebut
menghitung jumlah K (%), eU (ppm), dan eTh (ppm) yang berasal dari spektrum
energi radiasinya. Berdasarkan hasil pengukuran radioaktivitas batuan/tanah, nilai
laju dosis di daerah penelitian berkisar antara 15–11.264,5 nSv/jam dengan
ii
anomali laju dosis sebesar 1.693,6 nSv/jam. Sementara itu, kadar K berkisar
antara 0 – 17,7%, kadar eU sebesar 0 – 1.528,7 ppm, dan kadar eTh berkisar
antara 1,3 – 826,4 ppm. Anomali kadar U sebesar 97,3 ppm eU ditemukan di
daerah hulu Sungai Mamuju, Botteng, Takandeang, dan Ahu. Anomali kadar Th
sebesar 369,5 ppm eTh ditemukan di Takandeang, Pangasaan, Ahu, dan Taan.
Sebaran nilai laju dosis, kadar K, U dan Th tinggi terdapat di batuan ponolit dan
ponolit leusit yang merupakan bagian dari gunungapi Adang. Kadar uranium
tinggi berasal dari mineral primer davidite dan thorianit, serta mineral sekunder
gummite dan autunite. Sementara itu, kadar thorium tinggi berasal dari mineral
primer thorianit. Pengkayaan thorium ditemukan pada batuan ponolit dan ponolit
leusit teralterasi dan tanah laterit lapukannya. Berdasarkan peta isokadar eU dan
eTh, kadar eU dan eTh yang tinggi berhubungan dengan pusat aktivitas gunungapi
Adang, terutama di kawah dan kubah lava. Penisbahan saluran 4/2, 5/6, dan 6/7
memberikan gambaran sebaran mineral oksida besi, silikat ferromagnesian, dan
hidroksil lempung di daerah penelitian. Kadar U tinggi tersebar di batuan ponolit
dan ponolit leusit dengan jumlah mineral silikat ferromagnesian rendah.
Sebaliknya, sebaran Th tidak dipengaruhi oleh jumlah mineral silikat
ferromagnesian. Potensi keterdapatan mineral radioaktif berada di hulu Sungai
Mamuju, Takandeang, Ahu, Pangasaan, Botteng, dan Taan. Prospek mineral
uranium dan thorium tersebar hanya di batuan kompleks gunungapi Mamuju.