digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode Taguchi menggunakan analisis Signal to Noise Ratio (SNR) untuk mendapatkan nilai optimum yang memerlukan pengambilan data berulang dalam satu kombinasi control factor. Namun, penggunaan metode Taguchi yang telah ada masih banyak yang tidak sesuai dengan konsep tersebut, padahal terdapat opsi analisis standar yang tidak mensyaratkan pengambilan data berulang. Kelemahan metode Taguchi adalah adanya kemungkinan nilai optimum yang diperoleh bukan nilai optimum global. Hal tersebut berbeda dengan metode Firefly Algorithm yang mampu mencapai nilai optimum global. Pada penelitian ini dilakukan studi validitas metode Taguchi untuk kasus pengambilan data tunggal dengan cara membandingkan hasil optimisasi yang diperoleh terhadap analisis standar dan hasil eksperimen validasi. Penentuan validitas dilakukan berdasarkan empat parameter pembanding, yaitu kombinasi control factor, prediksi nilai optimum, penyimpangan prediksi nilai optimum, dan peringkat pengaruh control factor. Penelitian ini dilakukan menggunakan tiga kasus proses bubut. Pada penelitian ini dilakukan pula perbandingan antara metode Taguchi dengan Firefly Algorithm pada tiga kasus proses bubut yang diamati tersebut. Perbandingan dilakukan berdasarkan nilai control factor dan nilai optimum yang dihasilkan kedua metode. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan bahwa metode Taguchi untuk optimisasi pada pengambilan data tunggal adalah valid. Firefly Algorithm mampu memprediksi nilai respon lebih minimum daripada metode Taguchi pada tigas kasus proses bubut yang diamati.