digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan energi dan produksi emisi yang semakin tinggi dari berbagai aktivitas manusia membuat sumber energi baru terbarukan (EBT) dibutuhkan. Salah satu sumber energi tersebut adalah energi surya. Di sisi lain, dikenal pembangkit daya termoelektrik yang mampu menghasilkan daya dari sebuah sumber panas dan sebuah penyerap panas yang dipasang pada kedua sisinya. Potensi energi termal surya sebagai sumber panas layak dimanfaatkan dengan menerapkan teknologi pembangkit daya termoelektrik. Pada tugas sarjana ini dilakukan studi pemanfaatan energi surya sebagai sumber panas sistem pembangkit daya termoelektrik. Sistem konversi energi surya terdiri dari kolektor termal surya berupa pelat aluminium sebagai sumber panas dan pendingin CPU sebagai penyerap panas. Modul termoelektrik TEC 12706 digunakan karena performanya pada temperatur rendah yang dihadapi pada studi ini. Pengujian performansi sistem dilakukan dengan memasang sistem pembangkit menghadap utara dengan sudut kemiringan 10° yang optimum untuk kota Bandung. Sistem dihubungkan dengan beban sesuai dengan nilai resistansi listrik internal untuk menghasilkan keluaran daya maksimum. Hasil menunjukkan resistansi internal modul mengalami perubahan pada beberapa pengujian yang dilakukan. Kurva karakteristik modul dari hasil pengujian menyimpang dari kurva karakteristik ideal. Hasil pengujian validasi menunjukan kurang sempurnanya kontak antar komponen akibat kesalahan desain dan produksi. Potensi daya yang dihasilkan rata-rata 0,44 mW dan maksimum 2,4 mW. Didapatkan pula hubungan antara faktor lingkungan dengan temperatur sistem dan daya yang dihasilkan, juga distribusi temperatur kolektor.