digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_WINDI_ADRIANI_1-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Salah satu tahapan teknis operasional yang harus diperhatikan dalam sistem persampahan adalah sistem pengumpulan.Tempat Penampungan Sementara (TPS) Cibeunying adalah salah satu TPS yang berfungsi di Bandung. Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting sistem pengumpulan sampah yang sudah diterapkan di sektor rumah tangga daerah layanan TPS Cibeunying dan nantinya digunakan sebagai data awal untuk mengembangkan sistem pengumpulan sampah. Aspek yang ditinjau adalah aspek teknis operasional, manajemen dan partisipasi masyarakat. Data teknis operasional dan manajemen didapatkan dari sampling timbulan sampah selama 8 hari berturut-turut, observasi lapangan, dan wawancara petugas sampah. Data akan dibahas menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan data aspek partisipasi masyarakat didapatkan dari kuesioner. Pengukuran tingkat kepuasan masyarakat terhadap suatu sistem pengumpulan sampah eksisting dan kebersediaan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam sistem pengumpulan sampah sesuai persyaratan teknis/peraturan yang berlaku dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Berdasarkan Skala Likert, rata-rata kepuasan masyarakat terhadap sistem eksisting diklasifikasikan tinggi dan rata-rata kebersedian warga untuk berpartisipasi dalam sistem perngumpulan yang sesuai peraturan diklasifikasikan cukup tinggi. Sistem pengumpulan sampah yang ada belum sesuai dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang tertera pada UU Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga, dan PerMen PU No.3/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Sistem pengumpulan sampah yang lebih dipilih warga adalah terpilah menjadi sampah organik dan anorganik, pewadahan menggunakan kresek yang ada (tidak ada pembedaan warna), dan pengumpulan dilakukan dengan alat pengumpul bersekat/terpilah.