digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_FITRA_FEBRINA_1-ABSTRAK_pdf.pdf
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Kabupaten Subang memiliki potensi wisata unggulan berupa wisata air panas Ciater. Tingginya jumlah wisatawan yang datang membuat pengelola dari objek wisata ini, PT. Sari Ater, ingin membangun fasilitas hotel resor yang baru. Permasalahan utama yang dihadapi adalah bagaimana rancangan yang dibuat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan masyarakat Ciater. Oleh karena itu, pengembangan proyek ini mengacu pada prinsip-prinsip ekowisata. Proyek yang dibangun pada lahan seluas 57.000 m2 ini terdiri dari 23 unit vila, fasilitas pendukung, dan fasilitas rekreasi. Proyek ini dirancang dengan mengangkat tiga isu utama, yaitu isu lingkungan, isu privasi, dan isu suasana. Ketiga isu ini kemudian dijawab dengan sebuah konsep utama, yaitu Tranquil Coexistence of Nature and Architecture yang bermakna keselarasan antara arsitektur dan lingkungannya. Konsep utama perancangan proyek ini diwujudkan melalui pendekatan arsitektur, lingkungan, serta sosial dan budaya. Konsep bangunan pada proyek ini mengadaptasi bentuk Arsitektur Sunda. Sedangkan konsep ruang dibuat terbuka dan dikelompokkan sesuai fungsinya demi menjaga privasi pengunjung. Material yang digunakan berasal dari bahan lokal yaitu kayu pinus dan ijuk. Pada area publik, disediakan sebuah fasilitas pemandian air panas yang terdiri dari kolam-kolam kecil agar lebih privat. Konsep ini menjadi dasar dalam perancangan resor yang fungsional sekaligus sebagai upaya konservasi alam dan pengembangan kondisi ekonomi serta sosial masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan demi melestarikan lingkungan, meningkatkan potensi wisata air panas Ciater, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar seiring dengan bertambahnya jumlah pengunjung yang datang.