digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_11.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_21.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_31.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_41.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_52.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-BAB_61.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_FEBRI_ADRIANDI_1-PUSTAKA1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini dilakukan pada Lapangan NWY di Cekungan Tarakan, yang dioperasikan oleh PT. JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris. Stratigrafi Lapangan NWY terbagi menjadi lima formasi yaitu Formasi Tarakan, Santul, Tabul, Meliat, dan Naintupo. Penelitian ini dilakukan pada kelima formasi ini yang berumur Miosen Awal hingga Pliosen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi besar tekanan pori, menentukan kedalaman puncak overpressure, menganalisis mekanisme penyebab overpressure, serta menganalisis hubungan antara distribusi overpressure dengan kondisi geologi pada lokasi penelitian. Analisis dilakukan pada 7 sumur pengeboran dengan menggunakan data log talikawat, data mudlog, data pengukuran tekanan, data temperatur, laporan pengeboran, dan data reflektansi vitrinit. Karakteristik overpressure dapat diamati dari profil tegasan/tekanan dan respons log talikawat terhadap kedalaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa tiga dari tujuh sumur yang diteliti menembus zona overpressure. Kedalaman overpressure berkisar antara kedalaman 4710-9100 kaki di bawah permukaan laut, dengan nilai tekanan pori sebesar 2200-6100 psi. Distribusi kedalaman puncak overpressure relatif mengikuti puncak Formasi Naintupo. Secara umum, mekanisme pembentuk overpressure pada Lapangan NWY disebabkan oleh mekanisme loading. Mekanisme loading yang terbentuk diakibatkan oleh kecepatan sedimentasi yang cepat yaitu berkisar antara 117-686 m/juta tahun. Namun demikian, secara terbatas juga terdapat kemungkinan kontribusi mekanisme non-loading yaitu diagenesis mineral lempung.