digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1-COVER.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1-_BAB_I.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1_-_BAB_II.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1_-_BAB_III.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1_-_BAB_V.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_LUTHFI_IRAWAN_PRIHATMADI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

Laporan tugas akhir ini membahas tentang desain contra rotating propeller menggunakan metode desain Larrabee dan simulasi numerik. Hasil desain contra rotating propeller akan digunakan sebagai thruster pada torpedo. Torpedo merupakan missile bawah air dengan mesin pendorong yang digunakan untuk meledakkan kapal musuh. Contra rotating propeller memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan single propeller, diameter yang lebih kecil dan beban yang lebih rendah pada setiap bilah, total torsi yang saling menghilangkan akibat dari putaran propeller depan dan propeller belakang yang berlawanan, juga hilangnya energi pada slipstream dapat diatasi oleh propeller belakang. Dalam melakukan perhitungan analitik dengan metode desain Larrabee digunakan asumsi uncoupled. Asumsi ini membuat desain contra rotating propeller dapat dilakukan dengan mengabaikan hubungan antara propeller depan dan belakang dalam fungsi axial gap. Pengaruh dari axial gap tehadap hubungan propeller depan dan propeller belakang kemudian dicari menggunakan metode simulasi numerik menggunakan CFD. Pengaruh dari axial gap akan menjadi pertimbangan dalam mendapatkan total torsi yang saling menghilangkan dengan gaya dorong tertentu. Selain gaya dorong dan total torsi yang saling menghilangkan terpenuhi, desain contra rotating propeller juga mempertimbangkan tidak terjadinya fenomena kavitasi saat contra rotating propeller dioperasikan, karena dapat menurunkan efisiensi, merusak bilah, dan menaikkan noise pada propeller. Dengan menggunakan metode di atas di dapatkan titik desain pada axial gap 10 mm. pada titik desain ini juga tidak terjadi kavitasi yang merugikan.