digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_RAHMAN_MUSLIM_MORO_SAIMIMA_1_ABSTRAK2.pdf
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Salah satu tingkat keberhasilan dunia kepariwisataan adalah adanya kunjungan wisatawan. Pada tahun 2016, tingkat kunjungan wisatawan Nusantara ke provinsi Maluku terjadi penurunan dari 107. 291 jiwa di tahun 2015, menjadi 103.313 dengan selisih penurunan sebesar 3.978 jiwa. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan Nusantara dalam menjalankan proses strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata Maluku sebelumnya, serta merumuskan kembali pola strategi perencanaan komunikasi pemasaran pariwisata Maluku melalui tahapan analisis SOSTAC + 3M untuk menghasilkan strategi komunikasi pemasaran objektif dengan mengedepankan program kampanye “Baronda Maluku” sebagai landasan merek kepariwisataan Maluku. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengangkat fenomenologi di lapangan melalui penerapan analisis data kondisi; situasi, objektifitas, strategi, taktik, aksi, kontrol, sumber daya manusia, waktu, dan biaya dengan penilaian secara objektif, empirik dan sistematik. Teknik pengumpulan data meliputi; kajian literatur, observasi lapangan, wawancara, studi banding dan kuesioner. Sampel populasi sejumlah 54 wisatawan Nusantara secara ketidaksengajaan atau acak yang berkunjung ke Maluku. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) industri pariwisata Maluku memiliki potensi wisata sejumlah 440 wisata bahari, 222 wisata budaya/sejarah, 39 wisata buatan, 6 atraksi acara berskala Nasional dan Internasional, 235 fasilitas akomodasi, 61 transportasi laut dan udara serta 1.739 fasilitas pendukung (2) strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata Maluku menitik-beratkan pada media lini bawah berbasis media cetak dengan area wilayah penyebaran media di kota Ambon dan Jakarta, (3) Sinergitas kordinasi lintas sektor antara pemangku kebijakan dengan pelaku usaha dalam mempromosikan strategi kampanye merek kepariwisataan Maluku masih rendah. Dapat disimpulkan bahwa permasalahan penurunan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dapat diatasi dengan perumusan strategi komunikasi pemasaran yang terintergrasi, yaitu; (1) Strategi intensif melalui pengembangan produk media promosi dan penetrasi pasar Nusantara; (2) Strategi lintas organisasi dengan implementasi merek „Baronda Maluku? sebagai dasar program kampanye pariwisata Maluku; (3) Strategi intergrasi kedepan yaitu penyebaran program kampanye “Baronda Maluku” melalui teknologi berbasis internet untuk menjangkau wisatawan Nusantara secara luas.