digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK PENGARUH NILAI HAMBATAN LUAR TERHADAP SISTEM SEL BAHAN BAKAR MIKROBA (SBBM – MICROBIAL FUEL CELL) Oleh Ahyat Muhyinsyah 23008306 (Program Studi Teknik Kimia) Energi dan permasalahan lingkungan merupakan dua isu utama yang banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak usaha yang telah dan akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan mendapatkan energi terbarukan yang stabil. Salah satu metode yang berkembang adalah menggunakan sistem sel bahan bakar mikroba (SBBM – Microbial Fuel Cell). SBBM menghasilkan listrik dari berbagai macam senyawa organik, termasuk limbah organik dan biomassa. Pada percobaan ini dilakukan pengujian terhadap potensi pembangkitan listrik oleh SBBM dari air limbah salah satu industri tapioka di Padalarang, Jawa Barat. Konfigurasi reaktor SBBM yang digunakan adalah SBBM dua ruang, anoda (Pt) dan katoda (Pt), yang kedua ruangya dibatasi oleh membran penukar proton Nafion 112. Ruang anoda diisi dengan air limbah tapioka dan larutan inokulum anaerobik yang diperoleh dari kotoran sapi. Pada ruang katoda dimasukan larutan elektrolit dan dioperasikan dalam keadaan aerobik. Nilai open circuit voltage (OCV) yang didapat pada percobaan ini adalah 577 mV. Nilai densitas daya yang dihasilkan oleh sistem SBBM ini tergolong kecil yaitu 5,5 mW/m2. Hal ini disebabkan oleh nilai hambatan dalam pada sistem SBBM ini sangat besar yaitu 9,8 ?.m2. Besarnya nilai hambatan dalam pada sistem SBBM ini disebabkan oleh : (1) Arsitektur sistem SBBM dua ruang, (2) Terjadinya kompetisi antara bakteri elektrogenesis dan bakteri methanogenesis dan (3) Terjadinya proses difusi oksigen dari katoda menuju anoda. Pada sistem SBBM ini, nilai hambatan luar berbanding lurus dengan nilai voltase namun berbanding terbalik terhadap nilai efisiensi penurunan kandungan COD dan nilai efisensi coulomb. Kata kunci: air limbah tapioka, SBBM, pembangkit listrik, pengolahan air limbah.