digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilakukan di Lapangan Alsfifagetsu yang terletak di Cekungan Jawa Timur. Stratigrafi di daerah penelitian disusun oleh Formasi Kujung II, Kujung I, Ngrayong, Wonocolo, Mundu, Paciran, dan Lidah yang berumur Oligosen Awal hingga Pleistosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai tekanan pori, menentukan persebaran puncak overpressure, menentukan mekanisme penyebab overpressure, dan menganalisis hubungan keterdapatan overpressure dengan kondisi geologi daerah penelitian. Analisis dilakukan pada lima sumur lepas pantai pada Lapangan Alsfifagetsu dengan menggunakan data berupa log talikawat (log sinar gamma, densitas, sonik, neutron, dan resistivitas), data tekanan, data reflektansi vitrinit, serta laporan pengeboran. Berdasarkan pengolahan data dan analisis, didapatkan bahwa terdapat satu sumur yang memasuki zona overpressure, yaitu Sumur SDR-3. Puncak overpressure pada Sumur SDR-3 terdapat pada kedalaman 3775 kaki di bawah permukaan laut dengan nilai 2029 psi. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis dengan menggunakan Metode Swarbrick untuk menentukan persebaran puncak overpressure di sumur yang lainnya. iii Mekanisme utama penyebab overpressure di Lapangan Alsfifagetsu adalah mekanisme loading yang terlihat dari karakteristik log talikawat terhadap kedalaman serta profil tekanan pori terhadap kedalaman. Mekanisme loading tersebut disebabkan oleh kecepatan sedimentasi yang tinggi, yaitu berkisar antara 112–171 m/juta tahun. Hasil Metode Swarbrick pada sumur yang lainnya menunjukkan bahwa puncak overpressure masih berada di bawah kedalaman total sumur di sumur yang lainnya tersebut. Hidrokarbon juga mulai terbentuk pada kedalaman 9.000 kaki di bawah permukaan air laut. Oleh karena itu, pembentukan hidrokarbon memiliki kontribusi terhadap overpressure dari kedalaman 9.000 kaki hingga kedalaman total sumur.