2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_4_1.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_4_2.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_4_3.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_TRIANJAYA_WICAKSANA_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Ruang hemodialisis adalah tempat bagi pasien gagal ginjal untuk menjalani
cuci darah. Pasien akan menjalani rutinitas tersebut selama sisa hidupnya dengan
jadwal yang sudah ditentukan dan harus dipenuhi, kecuali yang beruntung bisa
melakukan transplantasi ginjal. Dengan kondisi tersebut kemungkinan terjadinya
stres dan depresi pada pasien akan sangat besar, yang efeknya kurang baik
terhadap kesehatan tubuh pasien.
Pada penelitian tesis desain ini penulis akan merumuskan kriteria desain dengan
pendekatan healing environment untuk membantu menurunkan tingkat stres
pasien selama menjalani proses cuci darah. Menurut pakar healing environment,
healing disini bukan pengobatan untuk memperbaiki masalah, pemberantasan
penyakit, dan mengurangi gejala tetapi lebih kepada perasaan setelah diobati,
healing adalah penyembuhan yang menyeluruh antara tubuh, pikiran, dan jiwa
jadi tidak hanya obat saja yang berperan disini tetapi lingkungan pun mempunyai
kontribusi sangat penting.
Dari dasar itu penulis akan menggunakan teori healing environment dalam
melakukan penelitian, dan mencoba mencari bentuk healing environment seperti apa yang cocok diterapkan pada unit hemodialisis, adapun hasil penelitian adalah
berupa kriteria perancangan yang kemudian menjadi dasar penulis dalam
merancang unit hemodialisis.