2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_4.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-BAB_6.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_PRIMADINASTI_ROYHANI_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Secara umum, isu masalah utama yang terjadi pada kawasan pusat kota Bandung
adalah rendahnya keterhubungan sirkulasi/ aksesibilitas menuju pusat kota,
rendahnya kualitas fisik ruang dan minimnya daya tarik fungsi di kawasan pusat
kota. Kondisi tersebut terus berlanjut selama beberapa dekade terakhir, sehingga
perlu dilakukan revitalisasi.
Berdasarkan hal tersebut, fokus tesis ini adalah merumuskan revitalisasi kawasan
pusat kota pada lingkup mikro ruang kota, sebagai usaha meningkatkan kualitas
pusat kota secara umum. Dalam tesis ini, usaha revitalisasi pusat kota tersebut
mencakup revitalisasi lahan Palaguna dan kawasan di sekitarnya.
Selanjutnya, revitalisasi Palaguna dan kawasan sekitarnya diusulkan pada aspek
konektivitas dan livabilitas kawasan. Aspek konektivitas meliputi kualitas
keterhubungan sirkulasi (terutama pejalan kaki). Keterhubungan sirkulasi ditinjau
dari kualitas jalur pedestrian, hubungan sirkulasi antar bangunan, hubungan
sirkulasi antar kawasan dan persebaran titik transit transportasi publik. Sedangkan
aspek livabilitas meliputi kualitas ruang urban di kawasan pusat kota. Kualitas
ruang urban ditinjau dari keberhasilan ruang publik, bentukan fisik dan suasana
ruang, ketersediaan ragam fungsi/ fasilitas, dan ragam aktivitas yang terbentuk di
kawasan pusat kota.
Saat ini, penurunan kualitas pusat kota Bandung disebabkan oleh tiga isu utama,
yaitu:
- rendahnya konektivitas ruang urban,
- minimnya kelengkapan ruang dan fasilitas di pusat kota,
- dan rendahnya karakter fisik ruang urban.
Berdasarkan kondisi tersebut, konsep revitalisasi kawasan pusat kota difokuskan
untuk mengatasi 3 (tiga) isu masalah tersebut. Berikut adalah strategi revitalisasi
yang diusulkan, meliputi perbaikan pada:
1) Sistem sirkulasi kawasan
Sistem sirkulasi, berpengaruh pada intensitas persilangan pengunjung antar
kawasan di sekitar pusat kota. Perbaikan sistem sirkulasi difokuskan pada
aspek: sistem penghubung dan penerima antar bangunan. Keterhubungan
sirkulasi kawasan dapat meningkatkan aksesibilitas percampuran pengunjung
di sekitar pusat kota.
2) Bentuk dan suasana ruang
Bentuk dan suasana ruang, berpengaruh pada daya tarik visual dan karakter
ruang urban. Perbaikan bentuk dan suasana ruang difokuskan pada aspek:
kualitas bentukan ruang mikro dan bentukan urban fasad kawasan. Kualitas
ruang yang optimal dapat meningkatkan daya tarik untuk beraktivitas di
kawasan pusat kota.
3) Ragam Fungsi Kawasan
Ragam Fungsi Kawasan, berpengaruh pada daya tarik fungsional pusat kota
sebagai sentra pemenuhan kebutuhan penduduknya. Peningkatan ragam fungsi
kawasan difokuskan pada aspek: kelengkapan fungsi dan ketersediaan ruang/
fasilitas publik. Keragaman fungsi/ fasilitas dapat meningkatkan jumlah dan
ragam pengunjung di kawasan pusat kota.