digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Andre_Kusuma_Putra_Abstrak_20181.pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Peningkatan kebutuhan akses sanitasi layak di negara berkembang sangat mendesak, hal ini khususnya terjadi pada daerah permukiman yang terus mengalami pertambahan kepadatan penduduk dan berpengaruh pada permasalahan sanitasi yang ada. Pemerintahan Indonesia bertekad memperbaiki situasi dengan mencanangkan sebuah target akses sanitasi universal 100% dan menghilangkan pemukiman kumuh pada tahun 2019. Meskipun demikian, diperkirakan hanya kurang dari 2% anggaran belanja nasional dan daerah yang diperuntukan untuk itu, anggaran pemerintah yang terbatas ini, mendorong berbagai proyek pengembangan alternatif di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Manado adalah mengagas proyek kampung warna warni di kampung Sindulang, proyek ini adalah salah satu upaya untuk memperbaiki tampilan visual perkampungan kumuh, yang kemudian diharapkan juga akan berdampak pada perilaku sanitasi masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan menyelidiki dampak signifikan perbaikan visual yang dilakukan terhadap perilaku sanitasi warganya, serta mengidentifikasi komponen-komponen yang mempengaruhi keberhasilan dan keberlanjutan proyek tersebut. Untuk melihat hubungan antara perubahan visual terhadap perilaku sanitasi, maka disusun sebuah kuesioner yang dirancang berdasarkan Theory of planned behavior dengan variabel independen adalah attitude, subjective norm dan perceived behavior control dan variabel dependen adalah perilaku pengelolaan limbah cair dan perilaku pengelolaan sampah. Dengan toleransi kesalahan sebesar 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%, kemudian dianalisa menggunakan metode Path analysis. Dari penelitian ini kemudian diperoleh koefisien korelasi pewarnaan kampung adalah 0,311 untuk perilaku pengelolaan limbah cair domestik dan 0,538 untuk perilaku pengelolaan sampah, hasil ini menunjukan bahwa perubahan visual mempengaruhi secara signifikan terhadap perilaku sanitasi masyarakatnya.