digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Muhamad_Dalvin_Abstrak_2018.pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Jurnal_thesis-bhs_indonesia.pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

jurnal_thesis-english.pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Minimnya sosialisasi dan pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Koya Koso di Kota Jayapura berdampak pada rendahnya pasokan lumpur tinja. Salah satu cara dalam menangani persoalan tersebut adalah dengan menerapkan layanan lumpur tinja terjadwal (LLTT). Metode SWOT digunakan untuk menentukan strategi penerapan LLTT di Kota Jayapura dengan terlebih dahulu menganalisa aspek teknis, ekonomi-finansial, sosial, dan kelembagaan. Hasil analisa aspek teknis menunjukkan kondisi unit pengolahan dalam keadaan berfungsi namun tidak optimal dan kapasitas IPLT saat ini sebesar 60 m3/hari mampu mendukung pelaksanaan LLTT. Meski demikian, dari 8 indikator kesiapan daerah, kondisi IPLT tidak memenuhi 4 kriteria sehingga penerapan LLTT dinilai belum bisa segera dilaksanakan. Sementara itu, hasil analisis aspek kelembagaan menunjukkan SDM yang dibutuhkan adalah 10 orang, namun SDM yang tersedia saat ini berjumlah 3 orang saja. Dari analisis aspek ekonomi – finansial, diperoleh tarif dasar sebesar Rp 7.494/RT/bulan. Untuk menentukan LLTT layak atau tidak secara ekonomi dilakukan perhitungan NPV, BCR serta BEP, dan diperoleh hasil masing-masing yakni: NPV pada akhir tahun pelaksanaan LLTT = 21,110,449,812; BCR = 1.765; dan BEP terjadi pada tahun kelima setelah dimulainya program LLTT dengan akumulasi keuntungan sebesar Rp 12,176,734,213. Berdasarkan perhitungan finansial tersebut, Program LLTT dianggap layak untuk dilaksanakan. Analisis megenai kondisi sosial menunjukan bahwa masyarakat yang tahu tentang fungsi IPLT walaupun tidak mengetahui dengan pasti bahwa namanya adalah IPLT. Nilai analisis SWOT adalah 0.238; 0.244 dan berada dalam kondisi kuat dan berpeluang, maka strategi penerapan LLTT yang dapat dilakukan antara lain: 1) penyiapan basis data calon pelanggan LLTT, 2) sosialisasi program LLTT kepada masyarakat, 3) pengadaan truk tinja tambahan dan menjalin kemitraan dengan pihak swasta, 4) mempertahankan kondisi unit-unit yang ada di IPLT agar dapat selalu beroperasi dengan optimal, dan 5) mempersiapkan metode pembayaran retribusi yang tepat.