digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-COVER.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-BAB_I.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-BAB_II.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-BAB_III.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-BAB_IV.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-BAB_V.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_SHABRINA_LEKSONO_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Erlin Marliana Effendi
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebuah modifikasi berupa pemasangan antena GPS Tracker di station 43, antara frame 500E dan 500F dan antara stringer S-1 dan S-2R, pada pesawat B737-800. Pemasangan ini menggunakan struktur doubler untuk memperkuat skin yang dilubangi untuk dilalui kabel GPS Tracker. Sebuah analisis diperlukan untuk mengetahui apakah modifikasi yang dilakukan sudah optimal dan tegangan yang terjadi di skin doubler dapat memenuhi syarat keselamatan. Penelitian ini melakukan analisis tegangan pada permasalahan di atas menggunakan metode elemen hingga. Geometri model assembly yang digunakan sesuai dengan SRM B737-800. Assembly dibagi menjadi 3 bagian yaitu, doubler, skin dan rivet. Skin dan doubler dimodelkan sebagai shell, sedangkan rivet yang digunakan diganti dengan bushing element. Pemodelan dilakukan dengan piranti lunak CATIA kemudian dianalisis menggunakan piranti lunak ABAQUS. Jenis analisis yang dilakukan adalah linear static analysis. Pada penelitian ini antena dianggap tidak menahan beban. Beban yang diterapkan berupa tekanan pada permukaan dalam skin akibat tekanan dalam kabin. Hal-hal yang dilakukan untuk membentuk opsi konfigurasi adalah a). perubahan geometri lubang berupa penggabungan lubang dan penambahan diameter lubang, b). keberadaan rivet di antara lubang antena, dan c). ketebalan doubler yang berbeda- beda. Tujuan analisis untuk melihat apakah ada perbedaan tegangan yang signifikan dikaitkan dengan modifikasi yang sudah dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggabungan lubang antena ternyata menaikkan tegangan di sekitar lubang, demikian juga penambahan diameter. Keberadaan rivet di antara lubang antena tidak memiliki pengaruh signifikan pada load path dan tegangan. Doubler yang lebih tebal mengurangi tegangan yang terjadi di sekitar lubang antena. Dari enam konfigurasi yang disimulasikan, hanya penambahan ketebalan doubler yang menghasilkan safety margin positif tetapi masih dibawah 0,5. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah memasukkan struktur antena dalam menahan beban, dilakukan analisis fatigue dan analisis penambahan doubler dibawah skin.