digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang tinggi. Menurut data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dari 255 juta jiwa proyeksi total penduduk pada tahun 2015, jumlah populasi anak berusia 0 hingga 14 tahun mencapai 28,9 %. Jumlah ini diprediksikan akan terus meningkat. Angka kelahiran anak yang cukup tinggi membuat potensi pasar untuk kebutuhan anak di Indonesia sangat terbuka. Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi produsen barang-barang kebutuhan anak-anak, salah satunya adalah mainan edukasi. Mulai meningkatnya kesadaran para orang tua dan para terhadap peran mainan edukasi sebagai media belajar anak, membuat daya jual mainan edukasi menjadi tinggi. Pada kuartal pertama Tahun 2017, tumbuh 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, produk yang berasal masih kurang bersaing sehingga produk mainan edukasi yang beredar di pasar domestik masih didominasi oleh produk impor. Penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi dalam bisnis mainan edukasi. Dengan menggunakan teknik Customer Profiling, peneliti menentukan sejumlah customer, khususnya di Kota Bandung, yang aktif menggunakan mainan edukasi, yaitu para guru dan anak-anak di taman kanak-kanak serta para orang tua dan anak di rumah. Untuk menganalisis jenis mainan edukasi yang dibutuhkan, digunakan teknik Value Proposition Canvas. Hasil dari Value Proposition Canvas kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Market Dynamics untuk menentukan ide produk yang akan dipilih sebagai solusi bagi customer. Dari hasil analisis Market Dynamics diperoleh sejumlah solusi yang dituangkan dalam Business Model Canvas BMC). Solusi yang dihasilkan dituangkan dalam beberapa komponen BMC. Pada komonen Value Proposition dibutuhkan mainan edukasi yang mengacu pada kurikulum yang diterapkan di sekolah dan mainan yang inovatif. Pada komponen Channel dibutuhkan tempat pembelian mainan yang mudah dijangkau customer. Terakhir, pada komponen Customer Relationship dibutuhkan kegiatan yang mengedukasi customer terhadap mainan edukasi. Model bisnis inilah yang dapat diterapkan oleh pemain bisnis mainan edukasi agar mampu bersaing dengan menciptakan produk yang inovatif, kreatif, dan sesuai degan kebutuhan customer.