digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam penilaian stabilitas lubang bukaan tambang perlu dilakukan pemodelan numerik dengan metode elemen hingga. Penilain stabilitas juga dilakukan pada tahap pembentukan muka kerja sebelum dilakukan penggalian lubang bukaan. Pada penelitian ini analisis metode elemen hingga 2 dimensi juga dilakukan untuk perbandingan terhadap hasil analisis metode elemen hingga 3 dimensi. Model yang dikembangkan untuk analisis metode elemen hingga 3 dimensi ini berdasarkan data geometri dan data karakteristik geoteknik sebagai data masukan untuk dihitung berdasarkan analisis metode elemen hingga/FEM. Data geometri berupa topografi, domain litologi, serta rencana desain tambang sedangkan data karakteristik geoteknik dari setiap litologi didapat dari data klasifikasi massa batuan serta hasil uji laboratorium. Pemodelan numerik yang dilakuan mempertimbangkan kondisi batas geometri, kondisi batas regangan, tipe pembebanan, serta pengaturan jaring elemen. Secara keseluruhan kestabilan lubang bukaan berada pada kondisi stabil yaitu pada rentang nilai strength factor 3 - 99 dan untuk kestabilan lubang bukaan dengan pengaruh kegempaan yang disimulasikan pada kondisi kering berada pada kondisi stabil yaitu pada rentang nilai strength factor 1.5 - 97. Berdasarkan hasil dan analisis dari model metode elemen hingga 3 dimensi didapatkan bahwa kondisi topografi, beban material diatas lubang bukaan serta kemiringan akses masuk lubang bukaan mempengaruhi nilai faktor kekuatan material pada lubang bukaan. Kondisi tingkat kejenuhan lereng di atas lubang bukaan dan pengaruh air tanah juga mempengaruhi nilai faktor kekuatan material pada lubang bukaan.