Dalam penilaian stabilitas lubang bukaan tambang perlu dilakukan pemodelan
numerik dengan metode elemen hingga. Penilain stabilitas juga dilakukan pada
tahap pembentukan muka kerja sebelum dilakukan penggalian lubang bukaan.
Pada penelitian ini analisis metode elemen hingga 2 dimensi juga dilakukan untuk
perbandingan terhadap hasil analisis metode elemen hingga 3 dimensi. Model
yang dikembangkan untuk analisis metode elemen hingga 3 dimensi ini
berdasarkan data geometri dan data karakteristik geoteknik sebagai data masukan
untuk dihitung berdasarkan analisis metode elemen hingga/FEM. Data geometri
berupa topografi, domain litologi, serta rencana desain tambang sedangkan data
karakteristik geoteknik dari setiap litologi didapat dari data klasifikasi massa
batuan serta hasil uji laboratorium. Pemodelan numerik yang dilakuan
mempertimbangkan kondisi batas geometri, kondisi batas regangan, tipe
pembebanan, serta pengaturan jaring elemen.
Secara keseluruhan kestabilan lubang bukaan berada pada kondisi stabil yaitu
pada rentang nilai strength factor 3 - 99 dan untuk kestabilan lubang bukaan
dengan pengaruh kegempaan yang disimulasikan pada kondisi kering berada pada
kondisi stabil yaitu pada rentang nilai strength factor 1.5 - 97. Berdasarkan hasil
dan analisis dari model metode elemen hingga 3 dimensi didapatkan bahwa
kondisi topografi, beban material diatas lubang bukaan serta kemiringan akses
masuk lubang bukaan mempengaruhi nilai faktor kekuatan material pada lubang
bukaan. Kondisi tingkat kejenuhan lereng di atas lubang bukaan dan pengaruh air
tanah juga mempengaruhi nilai faktor kekuatan material pada lubang bukaan.