digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Departemen Perhubungan Kota Cimahi memiliki masalah besar berkaitan dengan kinerja karyawan. Departemen tersebut belum mampu melaksanakan pelayanan publik yang memadai sehingga dua dari empat misi belum dapat dikerjakan secara optimal. Dengan demikian, hal tersebut mampu mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebab yang menjadi akar permasalahaln mengenai kinerja karyawan. Setelah melakukan wawancara awal dengan beberapa perwakilan karyawan di Departemen Perhubungan Kota Cimahi, akar permasalahannya adalah kepuasan kerja karyawan. Menurut Schermerhorn, Hunt & Osborn (2005), kinerja karyawan dapat diindikasikan dengan keputusan untuk melakukan sesuatu dengan melibatkan kepuasan terhadap pekerjaan mereka. Ini berarti bahwa kepuasan kerja dapat mewakili kemungkinan penyebab kinerja karyawan yang menjadi akar masalah terutama permasalahan pelayanan publik di Departemen Perhubungan Kota Cimahi. Dengan harapan dapat menyelesaikan masalah tersebut, psychological capital diterapkan sebagai alat untuk meningkatkan tingkat kepuasan kerja. Studi ini melibatkan 71 karyawan sebagai sample dan menerapkan tiga metode melalui SPSS; analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan melalui analisis deskriptif bahwa profil psychological capital berada pada tingkat baik. Sedangkan, profil kepuasan kerja berada pada tingkat cukup puas. Analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara psychological capital dan kepuasan kerja. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara harapan, ketahanan, optimisme, kecuali self-efficacy. Mempertimbangkan hasilnya, memperbaiki pengawasan menjadi solusi untuk masalah ini. PCI (Psychological Capital Intervention) singkat ini bertujuan untuk tingkat atas departemen seperti kepala bagian dan kepala seksi sehingga mereka dapat mengelola psychological capital karyawannya. Selain itu, pembaharuan terhadap kebijakan-kebijakan diambil sebagai rekomendasi selanjutnya.