2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-BAB_4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-BAB_5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_MARVIN_HORALE_PASARIBU_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Baterai komersil yang berkembang saat ini dan banyak diproduksi yaitu baterai ion
litium karena memiliki kapasitas energi yang tinggi, waktu hidup lebih lama dan
penggunaan yang efisien sehingga baterai ion litium cocok sebagai penyimpan
energi listrik untuk berbagai perangkat elektronik. Namun, baterai ini memiliki
kelemahan antara lain jika menggunakan elektrolit cairan rentan terhadap
kebocoran, korosif dan mudah terbakar saat pengisian baterai pada suhu tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini digunakan polimer elektrolit sebagai pengganti
eletrolit cairan sekaligus sebagai separator antara komponen anoda dan katoda pada
baterai. Pada penelitian ini, matriks polimer yang digunakan adalah kitosan karena
memiliki kekuatan mekanik yang baik, mudah dimodifikasi dan dapat
terbiodegradasi dengan baik. Namun sebaliknya kitosan memiliki hantaran ion
yang rendah. Untuk meningkatkan hantaran ion pada kitosan maka pada penelitian
ini perlu ditambahkan cairan ionik karena cairan ionic memiliki sifat hantaran ion
dan kestabilan termal yang tinggi, tekanan uap yang rendah, dapat berfungsi sebagai
plasticizer, dan dapat berperan sebagai penyedia muatan ion sehingga potensial
digunakan untuk meningkatkan hantaran ion kitosan sebagai polimer elektrolit.
Cairan ion yang digunakan adalah senyawa 1-etil-3-metilimidazolium
tetrafluoroborat (EMImBF4) yang mengandung ion Li+. Senyawa tersebut diperoleh
dari hasil metatesis anion dari EMImBr dengan garam LiBF4, sedangkan EMImBr
disintesis dari prekursor 1-metilimidazol dengan bromoetana dengan metode
Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS). Cairan ion yang diperoleh
dikarakterisasi melalui analisis mikrostruktur menggunakan spektroskopi NMR
dan FTIR. Preparasi membran polimer elekrolit dilakukan dengan metode casting
larutan kitosan dengan penambahan EMImBF4/Li+ dengan komposisi bervariasi,
kemudian membran polimer elektrolit dikaraterisasi melalui analisis gugus fungsi,
hantaran ion, derajat kristalinitas, morfologi permukaan, ketahanan termal, dan uji
mekanik. Hasil analisis hantaran ion dengan metode EIS diperoleh nilai hantaran
ion optimum pada membran polimer elektrolit dengan komposisi EMImBF4/Li+
7,5% sebesar 1,30 x 10-2 S cm-1. Peningkatan hantaran ion disebabkan oleh
meningkatnya jumlah dan mobilitas ion dalam membran sebagai akibat
penambahan cairan ion, dan hasil ini didukung dari analisis data mekanik,
kristalinitas, citra morfologi permukaan, dan analisis termal.