digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Setiap tahun kebutuhan akan hunian bagi kalangan menengah atas di Kota Bandung akan terus meningkat. Hal ini terjadi seiring meningkatnya perekonomian di Kota Bandung yang berdampak langsung dengan bertambahnya masyarakat menengah atas. Sayangnya kebutuhan hunian tidak sejalan dengan luas tanah yang terbatas, sehingga harga tanah di Kota Bandung semakin tinggi. Solusi dari permasalahan ini salah satunya adalah hunian vertikal berupa apartemen. Apartemen adalah unit-unit hunian yang disusun vertikal pada suatu bangunan bertingkat yang memiliki fasilitas bersama. Pada tugas akhir ini penulis mengambil objek perancangan Apartemen di jalan arteri A.H. Nasution, kecamatan Arcamanik, Bandung. Proyek ini berada di lahan seluas 2.4 Ha yang strategis untuk hunian karena memiliki aksesibilitas tinggi serta dekat dengan berbagai fasilitas penunjang hunian. Untuk memaksimalkan potensi lahan, ditambahkan fungsi komersil sehingga proyek ini akan menjadi kawasan mix-used terintegrasi pertama di Kawasan Bandung Timur. Proyek ini terdiri dari 2 tahap dengan tahap pertama mencakup bangunan mix-used seluas 4.8 Ha. Bangunan dibagi menjadi zona publik berupa pusat perbelanjaan yang terletak di podium lantai 1-3, semi-publik pada lantai teratas podium, serta privat pada dua tower apartemen 20 lantai. Sebagai bangunan tingkat tinggi dengan fungsi campuran dan sasaran pengguna keluarga menengah, maka isu sirkulasi privat-publik, isu kualitas ruang dan kenyamanan, isu ruang terbuka hijau, serta isu utilitas menjadi fokus perancangan. Dengan konsep green integrated urban family living, kawasan ini menawarkan kenyamanan dan kelengkapan fasilitas berhuni dalam satu area terpadu. Apartemen kelas menengah ini memiliki bentuk yang merespon lingkungan serta menawarkan kemewahan spasial, sedangkan pusat perbelanjaan menawarkan area belanja dan rekreasi yang lengkap bagi seluruh anggota keluarga.