Pariwisata merupakan sektor yang dijadikan sebagai sektor unggulan oleh Pemerintah. Sektor
ini diharapkan mampu menjadi penyumbang devisa tertinggi bagi Indonesia pada tahun 2019.
Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi dan terletak di dekat
ibu kota negara mampu menempati peringkat kedua sebagai provinsi yang paling banyak
dikunjungi wisatawan nusantara. Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat
merupakan daerah dengan indeks pariwisata tertinggi di Indonesia pada tahun 2017 mampu
menarik jumlah wisatawan nusantara yang menginap sebesar 4.624.621 kunjungan dan
1.431.290 wisatawan nusantara yang mengunjungi destinasi pariwisata tahun 2016. Tingginya
jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang berasal dari berbagai latar belakang dan
karakteristik dengan pertimbangan pemilihan destinasi pariwisata yang beragam mendorong
dilakukannya penelitian tentang segmentasi yang terbentuk pada pasar pariwisata Kota
Bandung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang segmentasi pasar
berdasarkan faktor-faktor yang dipertimbangkan wisatawan nusantara dalam pemilihan
destinasi pariwisata di Kota Bandung.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan wisatawan nusantara dalam pemilihan destinasi
pariwisata di Kota Bandung diperoleh melalui pengembangan model dengan mengacu pada
literatur yang menghasilkan 14 variabel laten dan 58 indikator. Variabel-variabel tersebut
kemudian diolah menggunakan metode analisis faktor untuk melakukan pengelompokkan
variabel berdasarkan jawaban responden hasil pengumpulan data penelitian. Pengolahan
dilanjutkan dengan melakukan analisis klaster untuk melakukan perancangan segmentasi
pasar.
Berdasarkan metode analisis faktor, diperoleh 54 indikator dan terbentuk 13 konstruk atau
variabel laten yang sesuai dengan kriteria analisis faktor. Konstruk yang terbentuk adalah
suasana dan fasilitas destinasi, destinasi rekreasi, kualitas lingkungan, sosial dan pendidikan,
aksesibilitas, kunjungan dan kesehatan, pemulihan diri, penghargaan diri, destinasi budaya,
pembangunan gedung, sumber daya fisik, infrastruktur wisatawan, dan kesenangan. Kemudian
dengan meggunakan metode analisis klaster, terbentuk dua segmen pasar pariwisata Kota
Bandung, yakni wisatawan alam dan wisatawan rekreasi. Wisatawan alam sangat
mempertimbangkan variabel scenery. Sementara wisatawan rekreasi sangat
mempertimbangkan variabel theme parks dan sport activities.