digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ruas Jalan Pantura berperan penting dalam pendistribusian berbagai komoditi/barang, sehingga ruas tersebut dilalui lalu lintas kendaraan berat cukup tinggi, hal ini mengakibatkan kondisi struktur perkerasan jalan Pantura cenderung mudah mengalami perusakan dan untuk mengatasinya diperlukan usaha-usaha pembinaan yang tepat untuk menjaga kondisi jalan tersebut tetap pada tingkat pelayanan yang diinginkan. Sedangkan untuk mengevaluasi kondisi struktural jalan sangat diperlukan data historis struktur perkerasan jalan yang ditinjau, dimana data perkerasan ruas Pantura merupakan data dengan aksesibilitas yang terbatas sehingga penelitian ini berusaha untuk mengevaluasi kondisi struktural terkini perkerasan Pantura secara menyeluruh dengan memodelkan struktur perkerasan Pantura menjadi 2-lapisan menggunakan data survai lendutan FWD yang dilaksanakan pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tebal lapis struktur perkerasan berdasarkan Model Sistem 2-Lapisan dengan menggunakan metode Back Calculation, menganalisis dan memprediksi kondisi struktural dengan data lendutan perkerasan hasil pengukuran FWD (Falling Weight Deflectometer) pada studi kasus ruas Jalan Pantura yaitu dengan menentukan modulus tanah dasar, modulus lapisan perkerasan serta ITP efektif struktur perkerasan. Analisis dimulai dengan memetakan ruas jaringan Jalan Pantura pada Peta Spasial pulau Jawa, dimana data jaringan jalan tersebut berbasis lajur, sehingga memudahkan dalam memasukkan data lendutan pada masing-masing ruas, jalur dan lajur tertentu.Sedangkan data struktur perkerasan mula-mula diasumsikan dengan ketebalan 600mm, yang kemudian dihitung dengan menggunakan persamaan AASHTO, melalui proses iterasi dan BackCalculation sehingga diperoleh tebal perkiraan, modulus lapis perkerasan dan ITP efektif. Hasil penelitian memperlihatkan nilai lendutan yang sangat bervariasi sehingga diperoleh hasil analisis modulus lapis perkerasan memperlihatkan modulus tanah dasar selalu lebih kecil dari modulus perkerasan yaitu dengan interval 31,8 - 16.083.376,86 MPa untuk modulus perkerasan dan 21,63 - 944.505,14 MPa untuk modulus tanah dasar, dengan data anomalistik di beberapa tempat yang disebabkan type perkerasan (kaku) dan lokasi pengujian. Sedangkan nilai ITP efektif diperoleh nilai dengan interval 1,5cm hingga 119,31cm. Sedangkan tebal perkiraan berkisar pada nilai 200 sampai dengan 3466mm.