digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan Rencana Aksi Nasional Indonesia dari Adaptasi Perubahan Iklim hasil penilaian kerentanan, ada 15 wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim dan jaringan jalan adalah salah satu sektor paling vital yang akan terkena dampak ini, karena masyarakatnya telah bergantung terutama dan mengharapkan ketersediaan tak terputus dari infrastruktur. Kepentingan ini telah diakui oleh alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada otoritas jalan selama beberapa dekade, yang mencapai rata-rata 40% dari semua anggaran infrastruktur fisik lainnya (Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia, 2018). Oleh karena itu, pertanyaan tentang kerentanan dan kerusakan jalan terhadap dampak perubahan iklim, terutama untuk jalan arteri di tingkat nasional, muncul sebagai perhatian utama bagi lembaga publik dan swasta serta para perencana di semua tingkat. Secara khusus, dampak perubahan iklim yang segera terjadi di trotoar jalan di Indonesia adalah karena efek lingkungan, seperti suhu, curah hujan, radiasi matahari, genangan di pantai dan tingkat air tanah. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi jaringan jalan nasional yang memburuk berdasarkan efek-efek tersebut dan mencoba untuk mengukur biaya eksternalitas yang muncul, terutama di 15 wilayah Indonesia yang rentan terhadap iklim. Kinerja jalan di bawah skenario iklim akan dilakukan dengan menggunakan Panduan Perancangan Permodelan Mekanistik-Empiris (MEPDG) dan kepekaan faktor lingkungan akan diuji untuk infrastruktur jalan yang dipilih di bawah kondisi iklim setempat. Lebih jauh lagi, berdasarkan analisis, penelitian ini juga akan membahas prospek rencana pelestarian infrastruktur jalan tahan iklim tingkat nasional sebagai langkah untuk mengurangi biaya keuangan dari peningkatan kerentanan, rehabilitasi dan pemeliharaan tambahan dari dampak perubahan iklim.