2018 TS PP R. LUCKY RACHMAWAN 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 1 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 2 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 3 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 4 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 5 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana BAB 6 R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA R. LUCKY RACHMAWAN NIM : 20716022
PUBLIC yana mulyana
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi,
yaitu sebesar 25,8%. Dalam masyarakat, daun kejibeling ini biasanya digunakan
untuk batu ginjal, kencing manis, diuretik. Penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui pengaruh ekstrak daun kejibeling dalam pengobatan hipertensi.
Pengujian efek antihipertensi dilakukan menggunakan metode pengukuran tekanan
darah tidak langsung pada tikus Wistar jantan menggunakan seperangkat alat Kent
Scientific’s CODA system dan induksi menggunakan epinefrin 0,5 mg/kg bb.
Pengujian juga dilakukan menggunakan jantung kodok untuk melihat pengaruh
pada kontraksi jantung yang diinduksi norepinefrin 2.9 x 10
-3
mM. Dosis uji ektrak
untuk pengujian efek antihipertensi ekstrak heksan, ekstrak etil asetat, ekstrak
etanol dan ekstrak air masing-masing 100 mg/kg bb dan pembanding yang
digunakan bisoprolol 0,9 mg/kg bb sedangkan untuk kosentrasi pada pengaruh
kontraksi jantung kodok yaitu ekstrak heksan, ekstrak etil asetat, ekstrak etanol dan
ekstrak air masing-masing 0,22 mg/ml. Hasil uji menunjukkan Ekstrak daun
kejibeling memliki aktivitas antihipertensi dengan menurunkan tekanan darah
diastol dan sistol pada semua ekstrak uji. Ekstrak etil asetat daun kejibeling dosis
100 mg/kg bb memberikan hasil terbaik dengan persen inhibisi peningkatan
tekanan darah diastol dan sistol yaitu 20,28% dan 19,05% dan memiliki
kemampuan inhibisi lebih tinggi daripada kelompok bisoprolol 0,9 mg/kg bb
namun secara statistik memiliki kesetaraan antara kelompok pembanding dan
ekstrak etil asetat daun kejibeling dosis 100 mg/kg bb. Ekstrak etil asetat daun
kejibeling menghasilkan persen penurunan frekuensi denyut jantung terbaik dari
kelompok ekstrak uji dengan nilai penurunannya 43,72%. Ekstrak etil asetat secara
statistik memiliki persamaan makna (P>0,05) terhadap kelompok obat pembanding
bisoprolol sehingga memungkinkan ekstrak etil asetat dapat dikembangkan sebagai
obat antihipertensi dengan mekanisme pemblok beta sedangkan ekstrak heksan,
etanol dan air dengan mekanisme lain sebagai antihipertensi.