digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang merupakan salah satu divisi kegiatan di bawah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung. Kolam stabilisasi di IPAL Bojongsoang memiliki tiga tahap proses (anaerobik, fakultatif, dan maturasi). Jumlah nutrisi yang melimpah sebagai hasil dari dekomposisi limbah akan meningkatkan jumlah populasi mikroalga yang terdapat dalam kolam pengolahan tersebut, sehingga menyebabkan ledakan populasi mikroalga. Populasi alga yang melimpah di kolam efluen suatu IPAL dapat menurunkan efisiensi pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis mikroalga yang tumbuh dan kondisi fisika kimia perairan yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan mikroalga tersebut. Pengukuran parameter fisika kimia kolam stabilisasi set 1B menunjukkan perbedaan karakteristik dari kolam Anaerobik 1B (AN 1B), Fakultatif 1B (F 1B) dan Maturasi 1B (M 1B). Hasil identifikasi secara morfologis menunjukkan kolam stabilisasi IPAL Bojongsoang set 1B didominasi oleh Cyanobacteria dan Chlorophyta. Indeks keanekaragaman (H’) pada semua kolam berada pada kisaran (1 < H’ < 3), yang berarti tingkat keanekaragaman sedang dan indeks kesamaan (S) menunjukkan angka diatas 50% yang berarti bahwa komunitas mikroalga adalah sama. Hasil perhitungan nilai penting menunjukkan bahwa ketiga kolam didominasi oleh genus Synechococcus, Chroococcus, Microcystis, dan Chlorella yang tersebar cukup merata pada ketiganya. Kedalaman, temperatur dan konduktivitas memiliki pengaruh signifikan terhadap kelimpahan sel mikroalga. Hasil analisis molekuler menggunakan pewarna DAPI dilactate (4’,6’ Diamino-2-Phenylindole) menunjukkan bahwa genus Synechococcus memiliki proporsi kelimpahan tertinggi dan genus Spirulina hanya terdapat dikolam F 1B dan M 1B, tidak terdapat di kolam AN 1B.