digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Situ Cisanti sebagai hulu DAS Citarum berada di daerah dengan ketinggian 1560-2190 mdpl dan memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik. Ketersediaan air yang melimpah di Situ Cisanti menyebabkan masyarakat memanfaatkan lahan sekitar untuk budidaya. Kegiatan tersebut menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang diduga berdampak pada perubahan sifat fisik tanah, khususnya dalam hal permeabilitas tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan lahan terhadap sifat fisik tanah, serta menentukan hubungan kerapatan dan kerimbunan pohon terhadap permeabilitas tanah. Pengamatan dilakukan pada 15 plot yang terdiri dari lima tipe penggunaan lahan yaitu agroforestri, hutan heterogen, hutan homogen, semak belukar, dan ladang dengan pengulangan sebanyak tiga kali pada setiap tipe penggunaan lahan. Pada plot pengamatan tersebut dilakukan analisis vegetasi dan perhitungan permeabilitas di lapangan menggunakan permeameter. Pengambilan sampel tanah di lapangan dilakukan secara purposive menggunakan bor auger dan core sampler guna mengetahui sifat fisik tanah berupa tekstur, bobot isi, porositas, dan kadar air. Perbandingan sifat fisik tanah antar tipe penggunaan lahan, dilakukan uji Duncan menggunakan metode one-way ANOVA pada selang kepercayaan 95%, sedangkan untuk mendapat nilai korelasi kerapatan dan kerimbunan pohon terhadap nilai permeabilitas dilakukan analisis korelasi Pearson menggunakan SPSS 23. Tekstur tanah pada tipe penggunaan lahan secara umum bersifat lempung kecuali pada tipe lahan agroforestri dan hutan heterogen yang bersifat lempung berliat. Berdasarkan hasil pengukuran dan uji ANOVA, terdapat indikasi bahwa penggunaan lahan memengaruhi sifat fisik tanah. Nilai porositas tertinggi terdapat pada tipe lahan semak belukar dengan nilai 73,08 % , serta bobot isi dan kadar air tertinggi dijumpai pada tipe lahan ladang sebesar 0,83 gr/cm3 dan 82,67 %. Adapun hasil pengukuran permeabilitas tanah yang tertinggi terdapat pada lahan homogen dengan nilai rataan 6,50 cm/jam (agak cepat). Berdasarkan hasil korelasi permeabilitas tanah dengan kerapatan pohon diperoleh hubungan yang sangat kuat dengan nilai koefisien Pearson 0,92, sedangkan korelasi antara permeabilitas tanah dengan kerimbunan pohon terdapat hubungan yang kuat dengan nilai koefisien Pearson 0,59.