2018 TA PP NADA NAINDA 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana
COVER NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA NADA NAINDA NIM : 11614023
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Kemoterapi merupakan salah satu golongan obat yang sering menimbulkan kejadian Reaksi Obat
Merugikan (ROM). Kejadian ROM pada terapi dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas,
meningkatkan biaya kesehatan, memperlama waktu tinggal di rumah sakit serta menjadi tantangan
besar bagi profesional kesehatan untuk menyempurnakan dan mengurangi resiko yang mungkin
terjadi selama penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola, hubungan
kausalitas, tingkat keparahan dan tingkat ketercegahan kejadian ROM di RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dan cross-sectional dengan desain
retrospektif (April-Juli 2017) dan konkuren (April-Juli 2018). Sebanyak 60 pasien pada periode
retrospektif dan 42 pasien pada periode konkuren dilibatkan pada penelitian. Kejadian ROM dapat
terjadi pada berbagai siklus kemoterapi mulai dari siklus pertama hingga siklus terakhir. Kejadian
ROM yang sering muncul pada periode penelitian antara lain mual dan muntah, anemia, kenaikan
serum kreatinin dan penurunan kadar limfosit. Regimen yang paling sering menimbulkan kejadian
ROM adalah regimen karboplatin-paklitaksel dan sisplatin-paklitaksel. Analisis hubungan kausalitas,
tingkat ketercegahan dan tingkat keparahan menunjukkan bahwa anemia pada regimen
karboplatin-paklitaksel menunjukkan hubungan kasualitas “possible”sebesar 12,5% dengan tingkat
keparahan “ringan”dan tingkat ketercegahan “dapat dicegah”sebesar 75%. Kenaikan serum
kreatinin pada regimen karboplatin-paklitaksel menunjukkan hubungan kausalitas “probable”
sebesar 90% dengan tingkat keparahan “ringan”dan tingkat ketercegahan “dapat dicegah.
Neuropati perifer pada regimen sisplatin-paklitaksel menunjukkan hubungan kausalitas “possible”
dan “probable”sebesar 50% dengan tingkat keparahan “ringan”dan tingkat ketercegahan “dapat
dicegah”. Penelitian ini juga mengidentifikasi masalah terkait obat yaitu ketidaktepatan dosis dan
interaksi obat. Potensi masalah terkait obat terhadap siklus yaitu sebesar 2,32 kasus per siklus.