digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara kedua setelah Kanada yang memiliki panjang garis pantai terbesar di dunia. Pantai merupakan tempat yang menyimpan potensi ekonomi yang tinggi baik dari segi pariwisata maupun untuk pengembangan sumber daya maritim. Namun, keadaan pantai di Indonesia sekarang banyak terjadi erosi yang dapat membuat potensi ekonomi itu terganggu. Untuk menangani hal tersebut, dibutuhkan upaya untuk melindungi pantai di Indonesia. Salah satu bangunan pantai yang dapat digunakan untuk melindungi pantai di Indonesia adalah groin. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh dari panjang maupun jarak antar groin terhadap sedimentasi dan erosi yang terjadi pada pantai. Penelitian ini juga membuat grafik untuk optimalisasi dalam perencanaan jarak antar groin. Optimalisasi ini berguna untuk meminimumkan biaya yang digunakan untuk membuat groin. Contoh kasus pada penelitian ini berada di Pantai Yeh Malet, Bali. Pemodelan perubahan garis pantai ini menggunakan metode numerik. Hasil yang didapat menggambarkan bahwa panjang groin tidak berpengaruh pada erosi dan sedimentasi yang terjadi sedangkan untuk jarak antar groin berpengaruh pada erosi dan sedimentasi yang terjadi. Semakin lebar jarak antar groin akan menghasilkan erosi dan sedimentasi yang semakin besar pula. Pada contoh kasus Pantai Yeh Malet didapatkan jarak antar groin yang paling maksimal adalah 210 meter.