digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 2A.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 2B.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP LUCKY HERLIANTO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Tesis ini ditujukan untuk merumuskan prinsip-prinsip arsitektur non volumetrik yang diterapkan pada perancangan sebuah ruang publik. Kasus perancangan ini berlokasi di kawasan Soekarno Hatta, Malang, Jawa Timur yang karakternya berbasis pada keberagaman kegiatan dan melibatkan remaja sebagai pembentuk setting fisiknya. Keberagaman kegiatan yang terjadi di ruang publik ini bersifat spatio temporal, dalam arti karakter kegiatan yang terjadi berlangsung secara temporer dan kontinyu. Perancangan ruang publik dengan menggunakan metode pendekatan arsitektur non volumetrik dirasa tepat mengingat tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk mewadahi keberagaman kegiatan dalam ruang publik yang dapat terjadi secara temporer dan kontinyu. Metode perancangan arsitektur non volumetrik yang diterapkan mengacu pada temuan Aldo Aymonino yang terbagi menjadi sepuluh elemen desain non volumetrik seperti surfaces, vertical, enclosures, design, shelters, environment, earthworks, figures, technology dan events. Temuan yang diperoleh dari studi perancangan ruang publik remaja dengan pendekatan arsitektur non volumetrik ini adalah, pertama bahwa pendekatan arsitektur non volumetrik harus selalu menggandeng prinsip penciptaan dasar ruang publik serta selalu melibatkan bidang-bidang lain yang bersentuhan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, lansekap, tata kota dan lain sebagainya sebagai sebuah sinergi dalam desain. Kedua, dalam kasus ini, pendekatan arsitektur non volumetrik ekuivalen dengan karakter ruang spatio temporal. Ketiga, shelters bisa digunakan sebagai stimulus untuk menciptakan wadah kegiatan yang beragam, sebagai penguat kesan temporer dan sebagai jawaban untuk permasalahan iklim yang ada di Indonesia.