Komponen utama supply chain adalah pengadaan barang. Salah satu ukuran kinerja pengadaan
barang adalah waktu pengiriman barang tepat waktu. Keterlambatan pengiriman barang bisa
menjadi masalah besar bagi Fungsi pengadaan dan akan berdampak buruk bagi Pengguna
barang. Pada PT Pindad, pengiriman barang yang tidak tepat waktu menjadi masalah yang
cukup penting mengingat keterlambatan pengiriman barang mempengaruhi kelancaran
produksi. Pada tahun 2015 keterlambatan pengiriman barang sebesar 14.4 %, pada tahun 2016
keterlambatan pengiriman barang meningkat sebesar 23.3 %. Melihat kenyataan tersebut jika
tidak segera dilakukan perbaikan maka akan berpotensi tidak terpenuhinya permintaan dengan
tepat waktu yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Salah satu penyebab keterlambatan pengiriman barang adalah sistem pengadaan yang tidak
sistematis. Pada kondisi eksisting masih banyak prosedur yang tidak memiliki standarisasi
secara formal. Upaya yang dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya terkait perbaikan
sistem pengadaan barang masih bersifat parsial. Pada penelitian ini perbaikan sistem
pengadaan barang dilakukan secara menyeluruh berdasarkan proses pengadaan menurut
Rendon (2008) yaitu proses perencanaan pengadaan barang, proses pelaksanaan pengadaan
barang, proses monitoring pengiriman barang, dan proses evaluasi kinerja Penyedia barang.
Tahapan perbaikan proses perencanaan pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Business Process Improvement (BPI) oleh Harrington (1991). Dasar melakukan
perbaikan proses perencanaan pengadaan barang ini adalah proses perencanaan pengadaan
barang kondisi eksisting, benchmark, dan literatur. Perbaikan proses pelaksanaan pengadaan
barang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI).
Dasar dari perbaikan proses pelaksanaan pengadaan barang ini adalah proses perencanaan
pengadaan barang kondisi eksisting, benchmark, dan literatur. Perbaikan proses monitoring
pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process
Improvement (BPI). Dasar dari perbaikan proses monitoring pengiriman barang ini adalah
proses monitoring pengiriman barang kondisi eksisting, dan benchmark. Perbaikan proses
evaluasi kinerja Penyedia barang juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business
Process Improvement (BPI). Dasar dari perbaikan proses evaluasi kinerja Penyedia barang ini
adalah benchmark.
Hasil perbaikan sistem pengadaan barang mampu mengurangi waktu pelaksanaan proses
pengadaan barang sebesar 24 hari kerja, dimana kondisi eksisting menghabiskan waktu 89 hari
kerja. Sehingga waktu pelaksanaan proses pengadaan barang menjadi 65 hari kerja. Terdapat
keterbatasan dari penelitian yang dilakukan. Penelitian saat ini belum membahas mengenai
pengadaan jasa. Penelittian ke depan dapat membahas mengenai pengadaan barang dan jasa.
Pada penelitian ini juga belum melakukan implementasi rancangan usulan sistem pengadaan
barang. Pada penelitian ke depan dapat memperbaiki sistem pengadaan dengan cara melakukan
implementasi dari rancangan. Perbaikan sistem pengadaan barang yang dilakukan masih
bersifat manual. Pada penelitian selanjutnya dapat memperbaiki sistem pengadaan manual
menjadi sistem pengadaan secara elektronik.