digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komponen utama supply chain adalah pengadaan barang. Salah satu ukuran kinerja pengadaan barang adalah waktu pengiriman barang tepat waktu. Keterlambatan pengiriman barang bisa menjadi masalah besar bagi Fungsi pengadaan dan akan berdampak buruk bagi Pengguna barang. Pada PT Pindad, pengiriman barang yang tidak tepat waktu menjadi masalah yang cukup penting mengingat keterlambatan pengiriman barang mempengaruhi kelancaran produksi. Pada tahun 2015 keterlambatan pengiriman barang sebesar 14.4 %, pada tahun 2016 keterlambatan pengiriman barang meningkat sebesar 23.3 %. Melihat kenyataan tersebut jika tidak segera dilakukan perbaikan maka akan berpotensi tidak terpenuhinya permintaan dengan tepat waktu yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Salah satu penyebab keterlambatan pengiriman barang adalah sistem pengadaan yang tidak sistematis. Pada kondisi eksisting masih banyak prosedur yang tidak memiliki standarisasi secara formal. Upaya yang dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya terkait perbaikan sistem pengadaan barang masih bersifat parsial. Pada penelitian ini perbaikan sistem pengadaan barang dilakukan secara menyeluruh berdasarkan proses pengadaan menurut Rendon (2008) yaitu proses perencanaan pengadaan barang, proses pelaksanaan pengadaan barang, proses monitoring pengiriman barang, dan proses evaluasi kinerja Penyedia barang. Tahapan perbaikan proses perencanaan pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI) oleh Harrington (1991). Dasar melakukan perbaikan proses perencanaan pengadaan barang ini adalah proses perencanaan pengadaan barang kondisi eksisting, benchmark, dan literatur. Perbaikan proses pelaksanaan pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI). Dasar dari perbaikan proses pelaksanaan pengadaan barang ini adalah proses perencanaan pengadaan barang kondisi eksisting, benchmark, dan literatur. Perbaikan proses monitoring pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI). Dasar dari perbaikan proses monitoring pengiriman barang ini adalah proses monitoring pengiriman barang kondisi eksisting, dan benchmark. Perbaikan proses evaluasi kinerja Penyedia barang juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan Business Process Improvement (BPI). Dasar dari perbaikan proses evaluasi kinerja Penyedia barang ini adalah benchmark. Hasil perbaikan sistem pengadaan barang mampu mengurangi waktu pelaksanaan proses pengadaan barang sebesar 24 hari kerja, dimana kondisi eksisting menghabiskan waktu 89 hari kerja. Sehingga waktu pelaksanaan proses pengadaan barang menjadi 65 hari kerja. Terdapat keterbatasan dari penelitian yang dilakukan. Penelitian saat ini belum membahas mengenai pengadaan jasa. Penelittian ke depan dapat membahas mengenai pengadaan barang dan jasa. Pada penelitian ini juga belum melakukan implementasi rancangan usulan sistem pengadaan barang. Pada penelitian ke depan dapat memperbaiki sistem pengadaan dengan cara melakukan implementasi dari rancangan. Perbaikan sistem pengadaan barang yang dilakukan masih bersifat manual. Pada penelitian selanjutnya dapat memperbaiki sistem pengadaan manual menjadi sistem pengadaan secara elektronik.