digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TS PP FURI ANDINI WILLIS 1 ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Sektor konstruksi memiliki peran yang strategis dalam pembangunan Indonesia dengan nilai investasi konstruksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai investasi konstruksi di Indonesia seiring berkembangnya teknologi berbasis modeling atau BIM (Building Information Modeling) di industri konstruksi dunia. BIM dipercaya memiliki banyak manfaat dalam pengelolaan proyek konstruksi, namun implementasinya di Indonesia masih tergolong rendah. Beberapa negara yang telah mengimplementasikan BIM sudah terlebih dahulu mengembangkan roadmap implementasi BIM sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan implementasi di negara tersebut. Meskipun Indonesia telah memiliki roadmap implementasi BIM, namun, roadmap implementasi BIM tersebut belum berbasis maturity level kondisi eksisting industri konstruksi, sehingga belum memberikan pengaruh yang cukup baik bagi kinerja industri konstruksi di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya kajian studi pengembangan roadmap implementasi BIM berbasis maturity level di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat maturity dan roadmap implementasi BIM di Indonesia, untuk dimanfaatkan dalam menyusun strategi implementasi BIM yang lebih baik. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan tiga tahapan penelitian, tahap pertama bertujuan untuk mengidentifikasi BIM maturity level di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya. Tahap kedua memiliki tujuan untuk mengembangkan roadmap implementasi BIM yang didasari oleh BIM maturity level di Indonesia saat ini serta arah pengembangan roadmap yang didapat dari best practice roadmap implementasi di beberapa negara. Dan tahap ketiga berupa validasi hasil penelitian untuk memastikan arah rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan nyata implementasi BIM di Indonesia. Dari hasil penelitian tahap pertama diketahui bahwa tingkat maturity BIM di Indonesia masih berada di level 1 (object-based modeling) yaitu menuju tingkat maturity level 2 dari 5 level maturity yang digunakan dalam proses evaluasi. Masih rendahnya tingkat maturity ini dikarenakan masih belum meratanya implementasi BIM di seluruh stakeholder proyek di Indonesia. Secara internal perusahaan, kasus-kasus yang distudi menunjukkan adanya perbedaan nilai maturity index yang cukup signifikan. Data yang dikumpulkan dari beberapa keystakeholder industri konstruksi Indonesia memeperlihatkan bahwa owner/developer memiliki tingkat maturity yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsultan dan kontraktor. Hal ini menunjukkan arah implementasi yang positif karena mayoritas proyek berasal dari owner/developer, sehingga jumlah proyek dengan implementasi BIM diharapkan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya owner/developer yang memahami pentingnya implementasi BIM. Penelitian tahap kedua dimulai dengan melakukan studi best practice pengembangan road implementasi BIM di berberapa negara di dunia. Dari hasil penelitian tahap kedua dikembangkan roadmap implementasi BIM di Indonesia berdasarkan pada maturity level dan juga best practice roadmap implementasi BIM tersebut. Hasil evaluasi best practice menunjukkan bahwa durasi roadmap berkisar antara 4 sampai dengan 5 tahun. Hasil studi menunjukkan beberapa strategi yang perlu dimasukkan ke dalam pengembangan roadmap implementasi BIM antara lain: (1) penyusunan rencana/strategi implementasi BIM, (2) implementasi BIM oleh pemerintah di sektor publik, (3) pengembangan standards,guidelines, protocol, kurikulum, akreditasi maupun kontraktual BIM, (4) pergerakan dan promosi penggunaan BIM, (5) mandatory implementasi BIM secara nasional. Dan dari hasil penelitian tahap ketiga yang berupa validasi, diperoleh hasil wawancara bahwa semua expert berpendapat bahwa hasil penelitian telah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan implementasi BIM saat ini.