digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Besarnya persentase penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir (hingga 60%), membutuhkan struktur penunjang perekonomian di daerah tersebut. Salah satu struktur penunjang tersebut adalah struktur dermaga terapung. Dermaga terapung merupakan alternatif yang menarik untuk dikembangkan. Keuntungan dari dermaga terapung ini sangat terasa di daerah yang memiliki tunggang pasang yang besar dan melayani kapal kecil seperti kapal nelayan. Dengan dermaga terapung bisa dihindari pembuatan struktur dermaga konvensional yang tinggi untuk menghindari besarnya tunggang pasang pada daerah tersebut. Selain itu kapal kecil bisa bertambat kapanpun tanpa perlu menunggu pasang karena dermaga terapung bergerak mengikuti elevasi muka air. Dalam penelitan ini, struktur terapung yang dirancang akan di fungsikan sebagai terminal ikan. Cakupan penelitian ini adalah mengenai penerapan tiang pancang sebagai sistem tambat dari dermaga terapung, bukan menggunakan tali mooring seperti pada umumnya. Dalam proses penentuan properti tiang pancang, dilakukan pemodelan hidrodinamika struktur untuk menentukan respons gerak struktur, pemodelan sistem mooring, dan analisis daya dukung lateral tanah. Pada pemodelan sistem mooring dilakukan pendekatan dengan menggunakan tali mooring sebagai model dari tiang pancang. Maka dari itu pemodelan ini bertujuan hanya untuk mendapatkan besar gaya yang bekerja pada tiang pancang dan tidak memperhatikan respons gerak dari strukturnya. Karena pendekatan yang dilakukan ini, terjadi kesulitan dalam penentuan gaya yang digunakan untuk perancangan tiang pancang. Dari hasil analisis secara keseluruhan, didapatkan properti tiang pancang yang mampu mengakomodasi respons gerak struktur akibat beban lingkungan. Properti dari tiang pancang tersebut berdiameter 1200 mm yang memiliki tebal 12 mm, untuk tiang pancang yang memiliki tegangan leleh sebesar 240 MPa. Selain itu agar tiang pancang mampu mengakomodasi gaya aksial dan lateral yang dialami perlu dipancang sedalam 14 m, dimana tiang pancang sudah mencapai tanah keras.