2018 TA PP FEMILINA PRASTIWI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana
COVER FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA FEMILINA PRASTIWI NIM : 11614017
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Ginjal merupakan organ penting yang memiliki fungsi utama yaitu ekskresi, eliminasi, dan regulasi
homeostasis volume dan konsentrasi zat terlarut. Kelainan fungsi ginjal terdiri dari gagal ginjal
akut (GGA) dan gagal ginjal kronik (GGK). Jumlah pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit yang paling banyak menyertai pasien GGK dengan
terapi hemodialisis yaitu hipertensi dan anemia. Beberapa obat digunakan baik untuk mengobati
gagal ginjal kronik, tekanan darah tinggi ataupun anemia yang menyertainya. Penggunaan obat
yang beragam perlu diperhatikan agar pasien mendapatkan efek terapi yang diinginkan dan
terhindar dari efek samping yang merugikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
dan mengevaluasi penggunaan antihipertensi dan antianemia pada pasien GGK yang menjalani
terapi hemodialisis. Penelitian ini mencakup analisis ketepatan penggunaan obat, yaitu ketepatan
indikasi, pasien, dan dosis, serta potensi interaksi obat untuk terapi penyakit hipertensi dan
anemia beserta penurunan tekanan darah dan peningkatan kadar hemoglobin pasien GGK dengan
terapi hemodialisis di rumah sakit swasta kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan obat antihipertensi (OAH) paling banyak dalam bentuk kombinasi yaitu kombinasi
calcium channel blocker (CCB)-diuretik yaitu sebesar 17,1%. Evaluasi ketepatan terapi
menunjukkan sebanyak 82,81% tepat indikasi dan 78,12% tepat obat dan pasien. Pada
penggunaan antihipertensi sebanyak 64,06% tepat dosis dan 34,38% overdosis. Sedangkan pada
penggunaan antianemia sebanyak 8,33% tepat dosis dan 91,67% dosis kurang. Terdapat potensi
terjadinya interaksi obat dengan keparahan moderat 48,31% dan mayor 7,86%. Penurunan
tekanan darah paling banyak dihasilkan oleh kombinasi 3 OAH baik pada tekanan darah pradialisis (p=0,006 untuk tekanan darah sistolik dan p=0,068 untuk tekanan darah diastolik) maupun
tekanan darah pasca-dialisis (p=0,015 untuk tekanan darah sistolik dan p=0,013 untuk tekanan
darah diastolik). Penggunaan antianemia juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin pasien baik
laki-laki (p=0,331) maupun perempuan (p=0,057).