digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemanfaatan Waduk Cirata sebagai media budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung (KJA) cenderung berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya deplesi oksigen terlarut di waduk. Dalam penelitian ini interaksi antara oksigen terlarut dan komponen yang mempengaruhinya digambarkan dengan pemodelan dinamik untuk mengetahui perilaku oksigen terlarut di waduk. Oksigen terlarut dimodelkan bersama komponen reaerasi, fotosintesis, aliran dari inlet sungai, jumlah KJA dan jumlah pakan ikan. Koefisien yang dikalibrasi dalam model adalah koefisien peluruhan BOD (Kd), koefisien nitrifikasi (Kn), koefisien laju respirasi sedimen spesifik (Ks), laju produksi oksigen maksimum (pm) dan fraksi lamanya matahari bersinar (f). Nilai masing-masing koefisien berturut-turut adalah 0,1 hari-1, 0,28 hari-1, 0,65 hari-1, 13,5 mg/L dan 0,38. Hasil simulasi model menunjukkan jumlah KJA merupakan komponen yang paling mempengaruhi konsentrasi oksigen terlarut sedangkan konsentrasi BOD inflow dan jumlah pakan ikan tidak terlalu signifikan mempengaruhi nilai oksigen terlarut di waduk. Peningkatan nilai oksigen terlarut terbaik didapatkan jika di wilayah waduk tidak terdapat KJA. Pengurangan jumlah KJA di area waduk merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan deplesi oksigen terlarut di waduk.