digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Timbal (Pb) dan seng (Zn) merupakan logam non-ferrous yang banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Timbal sebagian besar diproduksi dari sumber primer yaitu mineral galena (PbS) dan kebanyakan berasosiasi dengan mineral sfalerit (ZnS) dan kuarsa (SiO2). Proses pengolahan bijih timbal dan seng yang sering digunakan adalah proses konsentrasi flotasi. Efektivitas dalam proses flotasi diperlukan, seperti kolektor yang tepat dan metode flotasi yang tepat. Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh pH terhadap sudut kontak mineral galena, sfalerit, dan kuarsa, pengaruh pH dan jenis kolektor terhadap persen perolehan timbal, persen perolehan seng, kadar timbal, kadar seng, kadar besi, dan kadar silika pada proses flotasi ruah dan flotasi diferensial bijih kompleks Pb- Zn asal Kabupaten Bogor. Rangkaian kegiatan percobaan diawali dengan preparasi bijih kompleks Pb-Zn, yang meliputi peremukan, penggerusan, dan analisis ayak. Karakterisasi sampel bijih dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan uji mineragrafi. Selanjutnya dilakukan pengukuran sudut kontak terhadap mineral galena, sfalerit, dan kuarsa. Setelah dilakukan pengukuran sudut kontak, dilakukan percobaan flotasi dengan variabel pH slurry (pH 5,8,9,11 dan 12), jenis kolektor (Potassium Amyl Xanthate, Sodium Isobutyl Xanthate dan Ammonium Alkyl Dithiophosphate), dan metode flotasi (flotasi ruah dan flotasi diferensial). Hasil pengukuran sudut kontak menunjukkan hasil galena dan sfalerit menjadi hidrofobik dangan adanya interaksi dengan tiap kolektor, sedangkan kuarsa tetap menjadi hidrofilik. Nilai kadar dan perolehan Pb-Zn pada kolektor PAX dan SIBX tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Kolektor dithiophosphate memberikan kadar yang lebih rendah daripada kolektor xanthate. Flotasi galena mencapai hasil optimum pada pH 9 dengan kolektor PAX dengan kadar Pb 18,47% dan perolehan 98,32% pada metode flotasi diferensial. Flotasi sfalerit mencapai hasil optimum pada pH 12 dengan kolektor PAX dengan kadar Zn 52,24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode flotasi diferensial pada bijih kompleks Pb-Zn menghasilkan konsentrat dengan kadar dan perolehan yang lebih baik daripada metode flotasi ruah.